Minta Jokowi Reshuffle Kabinet, Denny Siregar: Jangan Sampai Ada Cap Buruk, Negara Takut Sama Ormas

Minta Jokowi Reshuffle Kabinet, Denny Siregar: Jangan Sampai Ada Cap Buruk, Negara Takut Sama Ormas
BENTENGSUMBAR.COM - Penggiat Media Sosial Denny Siregar mengatakan, sudah saatnya Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet


Denny Siregar meminta Presiden Jokowi mengganti orang-orang yang tidak punya power untuk mengerjakan perintah Jokowi dengan benar.


Menurutnya, jangan sampai ada cap buruk, negara takut sama ormas, karena itu sungguh menyakitkan.


"Pak @jokowi mungkin sudah saatnya reshuffle, ganti orang2 yang tidak punya power untuk mengerjakan apa yg bapak perintahkan dgn benar. Jangan sampe ada cap buruk, negara takut ma ormas. Itu sungguh menyakitkan..," tulis Denny Siregar melalui akun twitternya @Dennysiregar7 pada Jumat, 13 November 2020, seperti dilihat BentengSumbar.com



Dikatakan Denny, bangsa ini sesungguhnya kehilangan figur. Figur yang bisa menghadang kelompok radikalis dan fanatik yang sedang mewabah.


"Bangsa ini sesungguhnya kehilangan figur. Figur yang bisa menghadang kelompok radikalis dan fanatik yang sedang mewabah. Kemarin banyak yang berharap pada  @jokowi. Tapi karena menteri2nya lemah, banyak org mundur. Dan ketika Nikita melawan, sontak dia menjadi pahlawan..," katanya.


Prediksi Pengamat


Untuk mewujudkan warisan yang baik dari masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai bakal memaksimalkan sisa periodenya hingga 2024. Caranya adalah dengan melakukan reshuffle kabinet.


"Mungkin semua akan ditutup dengan reshuffle. Masuk 2021, semua engine baru, bisa lari dengan koordinasi tepat dan kencang larinya hingga selesai di 2024," kata pengamat politik Hendri Satrio (Hensat), Jumat, 13 November 2020, dikutip dari detikcom.


Hensat adalah dosen komunikasi di Universitas Paramadina yang dikenal sebagai pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).


Jokowi ingin meninggalkan warisan yang baik dari era kepemimpinannya karena ini bakal dikenang sebagai pencapaian positif oleh publik Indonesia. Kenangan positif itu berguna untuk langkah-langkah selanjutnya.


"Saya yakin, ini juga ada kaitannya dengan, misalnya Mas Gibran (Rakabuming Raka), kan kemungkinan 2021 akan memimpin Solo," kata Hensat.


Untuk saat ini, dia melihat Jokowi sedang memperkuat pemerintahan dengan cara melakukan banyak kolaborasi. Jokowi merangkul banyak pihak, termasuk Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang belakangan menjadi figur sentral Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).


Gatot diberi bintang jasa. Bahkan Habib Rizieq Syihab juga dinilainya dicoba dirangkul Jokowi. Caranya, dengan mengizinkan massa yang luar biasa banyak menjemput kepulangannya pada 10 November kemarin.


"Pak Jokowi membuat situasi politik lebih kondusif sehingga ekonomi membaik dan kepercayaan publik juga membaik. Ini usaha-usaha Pak Jokowi membuat legacy di 2024," kata Hensat.


(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »