BENTENGSUMBAR.COM - Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air Selasa 10 November 2020 sekitar pukul 08.37 WIB mendapat respons dari pengamat Politik Rocky Gerung.
Dalam tayangan video di kanal YouTUbe Rocky Gerung Official Selasa 10 November 2020, Filsuf ini menilai sikap kritis Habib Rizieq pada pemerintah nantinya akan bagus bagi demokrasi. (Untuk menonton video bisa klik di sini).
Menurut Rocky, pemerintah kini tak bisa tenang dengan kepulangan Rizieq. Soalnya Habib Rizieq diyakini akan bersuara lantang terkait sejumlah kebijakan yang menjadi kontroversi di masyarakat. Misalnya Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.
"Yang problem sekarang adalah istana yang tegang. Sebab Habib Rizieq pulang, dalam dua tiga hari ke depan seluruh isu akan soal istana."
"Mungkin istana bisa mengira omnibus law dilupain, undang-undang HIP (Haluan Ideologi Pancasila-red) dilupain. Oh enggak, justru Habib Rizieq pulang, dia akan bersama dengan rakyat untuk mengadang omnibus law, HIP," ujar Rocky.
Sehingga Rocky merasa bahwa kepulangan Rizieq sebagai tanda dan bisa menjadi harapan perubahan bagi Indonesia.
"Jangan halangi keinginan publik untuk melihat perubahan. Jadi pulangnya Habib Rizieq itu pulangnya sebuah janji perubahan."
"Mau ditafisirkan dengan cara apapun, beliau sudah dalam keadaan memimpin perubahan," imbuhnya.
Akedemisi ini yakin Habib Rizieq bakal menjadi oposisi pemerintah, layaknya Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Habib Rizieq dan Gatot Nurmantyo bakal berhadapan dengan rezim Jokowi. Mereka diyakini akan selalu mengkritik atas apa kebijakan pemerintah.
"Jadi di publik sekarang ada Gatot Nurmantyo, ada Habib Rizieq, semua orang identifikasikan itu sebagai pemimpin oposisi."
"Apapun alasannya mereka berseberangan dengan rezim sekarang," lanjutnya.
Meski demikian, Rocky menyebutkan bahwa banyaknya orang yang mengkritisi suatu kepemimpinan akan baik bagi kehidupan demokrasi tanah air.
"Itu baik bagi demokrasi, berseberangan dengan rezim sangat perlu untuk menghasilkan orang Indonesia yang berpikir, Indonesia yang bermutu, Indonesia yang setara, Indonesia yang majemuk," kata dia.
(JG)
« Prev Post
Next Post »