BENTENGSUMBAR.COM - Presenter senior Karni Ilyas mengundang bintang tamu yang merupakan salah satu relawan Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi.
Lewat kanal YouTube Karni Ilyas Club, Karni mengorek alasan dr. Tirta yang kerap menyuarakan agar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mundur.
“Kenapa anda sama Terawan, keras sekali suruh dia mundur”, tanya Karni Ilyas dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club yang diunggah pada Sabtu, 19 Desember 2020.
“Kok tau sih bang, sebenarnya Pak Terawan itu senior saya di UGM,” jawab pria yang akrab disapa Cipeng tersebut diiringi tawa.
“Pada waktu saya mengritik beliau pada 23 Maret, junior UGM itu marah sama saya beberapa dianggap gak sopan dan kawan-kawan, mungkin saya kasar,” ucapnya.
“Saya bilang ke Pak Yuri saya minta maaf kalau kasar, akhirnya ketemu sama Pak Yuri, Pak Yuri bilang gak apa-apa karena anak muda beliau ngerti gituh cuman saya dianggap ‘kadrun’ saat itu,” tambahnya.
dr. Tirta menjelaskan bahwa orang yang menjelaskan perihal Covid-19 pada publik di negara manapun, seharunya Menteri Kesehatan dan juru bicaranya.
“Maka saya sangat seneng ketika pak Yuri di depan, ketika pak Yuri turun itu awal mula kita kacau balau,” ujarnya.
“Saya saat itu mengkritik pak Terawan adalah tolong dong diperbaiki narasi PRnya (Publik Realitionship) karena kayak Jerman, New Zealend, Aussie, Jepang event US dan China yang ngomong selalu menkes,” terangnya.
Ia menilai jika yang berbicara perihal penanganan Covid-19 dari Menteri Kesehatan atau IDI (Ikatan Dokter Indonesia), maka rakyat akan merasa lebih tenang.
“Nah sekarang kita lihat yang ngomong vaksin itu dominasinya kalo ga pak Luhut, Pak Erick Tohir, yang ngomong pesawat protokol Pak Budi Karya Menhub,” sambungnya.
“Bahkan ketika pengumuman status Covid diawal Maret itu yang ngomong bukan Menkes, Pak Jokowi,” tambahnya.
Selain itu, dr. Tirta mengatakan perihal misleading poster setelah datangnya Vaksin Covid-19 ke Tanah Air beberapa waktu lalu.
"Vaksin ini misleading. Jadi, baru datang 1,2 juta sudah ada poster tersebar. Itu langsung dibantah WHO, IDI, Nakes,” ucapnya.
“Akhirnya, revisi lagi besoknya (oleh) Pak Jokowi. Yang buat flyer sama, yang revisi Presidennya," jelas dr.Tirta.
(*)
« Prev Post
Next Post »