Husin Shihab menyampaikan pendapatnya itu melalui retweet cuitan milik Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon, yang menganggap bahwa mimpi kini menjadi urusan pihak kepolisian.
Menurut Husin Shihab, dirinya keheranan setingkat anggota dewan tidak jeli terhadap persoalan hukum, serta dampak yang berbahaya jika persoalan tersebut dibiarkan.
Husin Shihab mengatakan hal tersebut pada cuitan yang dikirim pada Selasa, 22 Desember 2020 di akun @HusinShihab.
“Saya heran setingkat anggota dewan tidak jeli thd persoalan hukum yg dampaknya sangat berbahaya jika dibiarkan,” tulisnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun @HusinShihab pada Selasa, 22 Desember 2020.
Husin Shihab kemudian mempertanyakan arah yang dituju negara ini, jika kualitas anggota dewannya seperti Fadli Zon.
“Mau dibawa ke mana negara ini klu kualitas anggota dewannya saja seperti anda!??” katanya.
Dirinya kemudian menegaskan, bahwa yang menjadi masalah pada kasus Haikal Hassan bermimpi bertemu Rasulullah bukanlah mimpinya, namun mencatut nama Rasulullah untuk membenarkan dugaan tindak pidana.
“Yg jadi masalah bkn mimpi tapi mencatut nama rasul untuk membenarkan tindak pidana!” tegasnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan bahwa sekarang mimpi sudah menjadi urusan kepolisian.
Fadli Zon menanggapi sebuah berita bahwa Haikal Hassan yang diminta menghadap Polda Metro Jaya soal kasus dirinya yang mengaku bermimpi Rasulullah SAW.
Menurut Fadli Zon, kini mimpi sudah menjadi urusan polisi. Namun, dirinya menyarankan bahwa lain kali mimpi apapun, tak perlu memberitahu orang lain.
Dalam cuitan yang diposting akun @fadlizon itu, Fadli Zon juga menambahkan sebaiknya Haikal Hassan menyimpan mimpinya dalam hati saja.
“Mimpi kini sdh jd urusan polisi. Lain kali mimpi apapun tak perlu bilang2 org lain,” katanya.
“Cukup disimpan dalam hati saja. @haikal_hassan” tambahnya.
(*)
« Prev Post
Next Post »
