Sentil Amien Rais yang Sarankan Jokowi Mundur sebagai Kepala Negara, Ruhut Sitompul: Siapa Kau?

BENTENGSUMBAR.COM - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul melemparkan sindiran terkait pernyataan Pendiri Partai Ummat Amien Rais terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Amien Rais meminta Jokowi untuk menghentikan atraksi politik yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

Selain itu, Amien Rais juga menawarkan kepada Jokowi untuk mundur dari jabatannya atau melakukan rekonstruksi ulang negara.

Pernyataan tersebut dilontarkan Amien Rais dalam acara konferensi pers yang digelar di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta pada Kamis, 17 Desember 2020.

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Ruhut Sitompul. Ruhut meminta Amien Rais untuk tidak banyak bicara.

Ruhut mengingatkan bahwa Jokowi adalah Presiden Indonesia resmi yang dipilih secara langsung lewat Pemilu.

Ia juga meminta Amien Rais agar bersikap santun dalam berkomentar.

"Amien Rais ke laut saja, sudah bau tanah masih ngeb*** siapa kau? Ingat Pak Joko Widodo Presiden RI Priode dua yang legal hasil Pemilu Presiden secara langsung belajar sopan santun kalau berkomentar MERDEKA," kata Ruhut Sitompul dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ruhutsitompul pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Diberitakan sebelumnya, Amien Rais dalam pernyataannya justru mengatakan berniat untuk menemui langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Kami akan minta waktu untuk ketemu Pak Jokowi, ya langsung ke jantungnya kekuasaan. Jadi jangan takut," kata Amien Rais.

Selain itu, Amien Rais juga mengungkap, dirinya berencana akan meminta Jokowi untuk tidak memberi 'angin kencang' kepada komunisme karena dianggap berat sebelah dalam hal relasi dengan Beijing (China).

Sementara itu, menyikapi aksi demo 1812, Amien Rais menyatakan tidak akan ikut berdemonstrasi sebab faktor usia.

"Oh saya kira soal itu sudah cukup ya. Saya sudah sepuh ya," ucap Amien Rais.

Sementara itu, Polda Metro Jaya menegaskan bahwa pihaknya tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk aksi demo 1812 yang akan digelar di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.

"Tidak mengeluarkan, izin tidak dikeluarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Kombes Pol Yusri menambahkan, pihaknya akan menindak kerumunan secara persuasif dalam upaya mencegah munculnya klaster baru Covid-19.

"Kita sampaikan, kalau ada kerumunan massa, kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan. Operasi kemanusiaan yang akan kita lakukan." tutur Kombes Pol Yusri Yunus.

Source: pikiran rakyat bekasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »