BENTENGSUMBAR.COM - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang ingin menjadikan agama sebagai inspirasi dan bukan sebagai aspirasi disentil oleh mantan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustad Tengku Zulkarnain.
Ulama asal Sumatera Utara tersebut mengurai cerita lama soal Kongres Umat Islam I di Yogjakarta yang berhasil melahirkan Partai Masyumi ditangan KH Hasyim Asy'ari dan kawan-kawan.
Tak hanya itu, jelas Ustad Tengku Zulkarnain, menjelang Pemilu 1955 di tangan Syekh Wahab Hasballah lahir pula Partai NU.
"Kongres Umat Islam I di Yogjakarta, berhasil.melahirkan Partai Masyumi ditangan Yai Hasyim Asy'ari dkk. Dan, menjelang Pemilu 1955 di tangan Syekh Wahab Hasballah lahir pula Partai NU. Apakah itu bukan menjadikan Agama sebagai Aspirasi Politik? Skrg mau dibrangus? Kemunduran...!" tulisnya di akun twitternya @ustadtengkuzul pada Jumat, 25 Desember 2020, seperti dilihat BentengSumbar.com.
Ustad Tengku Zulkarnain pun menyinggung fusi partai-partai Islam dan berbasis massa Islam ke dalam Partai Persatuan Pembangunan pada zaman Orde Baru.
Saat itu, urai Ustad Tengku Zulkarnain, KH Cholil Bishri, ayah dari Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama sekarang, mengusulkan memakai Ka'bah sebagai lambang partai.
"Menolak lupa, Teringat di tahun 1973 ketika zaman Orde Baru, Partai Partai Islam seperti NU, Partai Parmusi, dan Perti di-fusikan menjadi Partai Persatuan Pembangunan(PPP). Saat itu KH Cholil Bishri, bapak Menteri Agama sekarang, mengusulkan memakai Ka'bah sebagai Lambang Partai," cuitnya pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, setelah nantinya resmi dilantik sebagai Menteri Agama, yang pertama ingin ia lakukan ialah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
Yaqut tak ingin agama dijadikan sebagai alat politik. Ia ingin agama menjadi inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara.
"Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain," kata Yaqut dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 Desember 2020.
(by)
« Prev Post
Next Post »