Jimly Asshiddiqie Sebut Medsos Ubah Pola Komunikasi, Orang Saling Mencerca Semakin Berani dan Lepas

BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menyampaikan bahwa dunia teknologi Media Sosial (Medsos) mengganggu sistem yang sudah ada.

Selain itu, menurut Jimly Asshiddiqie Medsos juga mengubah pola komunikasi besar-besaran.

“Dunia teknologi medsos sngat disruptif & ubah pola komunikasi besar2an,” tulis Jimly Asshiddiqiq, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam unggahan yang diposting @JimlyAs pada 24 Januari 2021.

Menurut Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) tersebut, saat ini informasi rahasia semakin sulit, pembicaraan internal dan eksternal tak lagi pisah.

“Skrg info rahasia makin sulit. Omongan internal & external tdk lg pisah,” tulis mantan Ketua MK tersebut.

Menurutnya, kini orang semakin berani dan lepas dalam mencerca, bahkan menghujat agama.

“Orang saling mncerca makin brani & lepas. Bhkn smua agama jg dihujat,” tulisnya.

“Mk, jujur sj bicara apa adanya dimana sj& kapan sj & jngn baper,” tulis Jimly Asshiddiqie menambahkan.

Mantak Ketua MK itu juga mengimbau agar berhenti berbicara negatif tentang orang lain, menurutnya boleh mengkritisi keadaan atau kebijakan namun tak membicarakan orang yang bersangkutan.

“Stlah sikap difensif dg tdk baper, baru upaya positif, stop bicara negatif ttg orang, boleh kritis pd keadaan atau suatu kebijakan tp jngan omongin orangnya,” tulis Jimly Asshiddiqie menerangkan.

Jimly Asshiddiqie juga mengajak agar menatap masa depan dengan berpandangan baik terhadap keadaan. Menurutnya keadaan hanya proses menuju lebih baik.

“Tatap masa depan dg optimis, bukan pesimis. Keadaan skrg cuma proses mnuju yg lebih baik. Yg pnting what to do, action,” demikian ditulis olehnya.

Sebagai informasi, dalam cuitan mantan Ketua MK itu yang lain, sebelumnya, Jimly Asshiddiqie mengomentari proses doa dalam pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden.

“Kalo diprhatikn, salah 1 yg pnting pd acara plantikn Pres Joe Biden yl, ada doa mnrut agama2 brbeda2 dipimpin tokoh msing2, trmsk Islam. Pdhl AS negara mayoritas Protestan trbesar dunia,” tulisnya.

“Kcuali Indonesia tdk ada negara didunia sprti ini. Relasi agama & negara tdk lagi dibuat kaku,” tulisnya.

(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News