Sorot Temuan Komnas HAM soal Penembakan Anggota FPI, FH: Itu Bukan Pelanggaran HAM, Tapi Upaya Bela Diri

Sorot Temuan Komnas HAM soal Penembakan Anggota FPI, FH: Itu Bukan Pelanggaran HAM, Tapi Upaya Bela Diri
BENTENGSUMBAR.COM - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (FH) menyorot hasil temuan Komnas HAM mengenai penembakan enam anggota laskar FPI. 


Menurut Ferdinand Hutahaean, rilis Komnas HAM terkesan memberi hadiah bagi dua pihak agar temuannya bisa diterima semua pihak. 


"Rilis @KomnasHAM sprt terkesan memberi hadiah bg 2 pihak agar temuannya bs diterima semua pihak," ungkap Ferdinand Hutahaean di akun twitternya, @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 9 Januari 2021, seperti dikutip BentengSumbar.com


Disatu sisi, kata Ferdinand Hutahaean, Komnas HAM menyatakan ada saling tembak, FPI menunggu padahal bisa pergi dan uji balistik cocok, sehingga membuat FPI meradang.


"Menyatakan ada saling tembak, FPI menunggu pdhl bs pergi, uji balistik cocok membuat FPI meradang," pungkas mantan anak buah SBY ini. 


Tapi disisi lain, jelas Ferdinand Hutahaean, tuduhan dugaan pelanggaran HAM membuat FPI tersenyum dan Polri meradang.


"Tp tuduhan dugaan pelanggaran HAM sekaligus membuat FPI senyum dan Polri meradang," katanya.


Menurut Ferdinand Hutahaean, tuduhan dugaan pelanggaran HAM terhadap 4 orang anggota FPI itu lucu, jika dirunut pada paparan sebelumnya dan bukti-bukti yang disampaikan.


"Tuduhan dugaan pelanggaran HAM thdp 4 orang anggota FPI itu lucu bila dirunut pd paparan sebelumnya dan bukti2 yg disampaikan," katanya.


Sebab, kata Ferdinand Hutahaean, tidak mungkin polisi memperlakukan ke-4 orang anggota FPI tersebut seperti pacar yang disayang-sayang, jika ada upaya perlawanan terhadap polisi. 


Ferdinand Hutahaean menegaskan, tindakan yang diambil polisi bukan pelanggaran HAM, tapi upaya membela diri. 


"Tdk mgkn Polisi memperlakukan ke 4 org tersebut sprt pacar disayang2, bila ada upaya perlawanan kpd Polisi. Itu bkn pelanggaran HAM tp upaya bela diri," terangnya. 


Dikatakan Ferdinand Hutahaean, dengan terkonfirmasinya barang bukti senjata api yang diduga milik laskar FPI yang tewas dan uji balistik yang cocok, hingga terjadi baku tembak antara laskar dengan polisi, seharusnya jadi landasan berpikir bahwa laskar menyerang, melawan petugas dan berupaya membunuh petugas.


"Dengan terkonfirmasinya barang bukti senjata api yg diduga milik laskar FPI yg tewas dan uji balistik yg cocok, hingga terjadi baku tembak antara laskar dgn Polisi seharusnya jd landasan berpikir bahwa laskar menyerang, melawan petugas dan berupaya membunuh petugas," tegas Ferdinand.


(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »