Hal itu disampaikan Ustad Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya @ustadtengkuzul pada Kamis, 28 Januari 2021.
Awalnya, Tengku Zulkarnain mengungkap kebencian sebagian orang terhadap kerudung, cadar, jubah dan lain-lain atribut Islam.
Menurut mereka, jelas Tengku Zul, budaya Arab anti Bhineka Tunggal Ika, menggusur kearifan lokal dan lain-lain pernyataan yang kasar.
Ironisnya, urai Tengku Zul lagi, ternyata atribut Islam itu mereka pakai juga, tapi hanya dalam tiga hal, yaitu saat kampanye, saat terdakwa di pengadilan dan minta Wakaf umat Islam.
"Mereka benci Kerudung, Cadar, Jubah, dll atribut Islam. Budaya Arab, anti Bhinneka Tunggal Ika, menggusur kearifan lokal dll pernyataan kasar. Ternyata atribut Islam itu mereka pakai juga. Tapi hanya dalam tiga hal. Saat Kampanye, Saat Terdakwa di Pengadilan dan Minta Wakaf. Hehe," cuit Tengku Zul, dikutip BentengSumbar.com melalui akun twitternya @ustadtengkuzul pada Kamis, 28 Januari 2021.
Tengku Zulkarnain pun memberikan bukti bahwa tidak ada alasan bagi orang Indonesia untuk membenci Arab.
Pasalnya, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Sedangkan Bahasa Melayu lebih 60 persen serapannya dari Bahasa Arab.
"Orang Indonesia tdk layak benci Arab. Karena Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sedangkan bahasa Melayu lebih 60% serapan dari bahasa Arab. Mereka berkata "pertahankan kearifan lokal". Lha, Arif asal bahasa Arab. Lokal asal bahasa Inggris. Terus yg asli Indonesia mana?" terang Tengku Zul.
(by)
« Prev Post
Next Post »
