Habib Hasan Mulachela, Mencicipi Dinginnya Ruang Penjara

Habib Hasan Mulachela, Mencicipi Dinginnya Ruang Penjara
BENTENGSUMBAR.COM - Habib Hasan Mulachela, 64 tahun, hingga saat ini masih “Menebar Benih Kebaikan” di lading-ladang yang berisi masyarakat kurang beruntung. Tebaran benihnya tak melihat suku, ras apalagi agama. Di hari Natal dia datang bak sinterkelas yang membagi hadiah natal.


Bahkan, di hari Imlek dia hadir berbagi benih di Jakarta. Di peringatan Maulud Nabi Muhammad Habib Hasan Muchela juga menebar benih.

Mengapa Habib Hasan berbuat itu? Sebagai manusia yang berdarah Rasulullah, Habib Hasan merasa harus berdakwah, jika orang lain dengan syiar agama. “Maka saya dengan cara seperti ini. Berbagi dengan yang ada pada diri saya. Ini semua hanya titipan Allah.”


“Atas ijinnya pula, titipan itu kuteruskan kepada makluk Allah yang membutuhkan,” katanya kepada BentengSumbar.COM, belum lama ini.


Cicipi Penjara


Habib Hasan sangat mencintai kedua orangtuanya, yang bersusah payah membesarkan, menjaga sembilan anak-anaknya. Kendati ayahnya seorang karyawan di perusahaan batik di kampung Habib Hasan dibesarkan. Ibunya yang keturunan Betawi berjualan berbagai lontong. Meski keluarga sederhana, tapi tak pernah melupakan berbagi.


Habib Hasan muda saat usia 23  tahun darah mudanya menggelegar. Ketika Solo dilanda kerusuhan tahun 1980 dia yang tergabung dalam DPC PPP setempat, Habib Hasan salah satu aktivis yang diciduk Kopkamtib, saat itu Pangkopkamtibnya  Sudomo. “Saya masuk bui, pertama kali,” katanya.


“Saya menikmati ini, karena sudah saya niati berjuang. Apapun resikonya harus saya terima,” ujarnya.


Beda dengan kisahnya Habib Hasan mencicipi ruang penjara yang kedua kalinya di tahun 2004. Ini kali Habib Hasan menjadi salah satu anggota DPRD Kota Surakarta. Pimpinan dan anggota DPRD sebanyak 45 orang itu semua mendapat dakwaan sama, yakni kelebihan pembayaran. Unsur pimpinan dan anggota Badan Anggaran (Banggar) yang menjalani hukuman badan, sesuai kapasitasnya.


Habib Hasan menjalani hukuman setahun, setelah sebelumnya dia melawan hingga ke tingkat Mahkamah Agung.  Itu terjadi saat dia duduk sebagai anggota DPRD setempat di periode 1999-2004.


Natal sebagai hari besar umat Nasrani juga diperingati di Solo. Kali ini salah satu warga Solo yang turut merayakan adalah Habib Hasan Mulachela.

Tokoh masyarakat Solo ini merayakannya dengan melakukan aktivitas sosial. Kali ini kegiatan yang digelar Habib Hasan adalah membagikan bantuan sembako, di salah satu rumah warga kampung Debegan RT01/ RW03 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo.


Warga yang dituju dalam kegiatan sosial yakni Gatot bersama keluarga yang kebetulanIni, saya membawa bantuan berupa lima kilogram beras dan uang Rp100 ribu,” kata Habib Jasan. “Semoga, momentum Natal tahun ini mampu menjadi simbol toleransi bagi Bangsa Indonesia,” katanya. 


Sementara itu, Gatot  terharu dengan sikap kepedulian yang ditunjukkan oleh Habin Hasan Mulachela. “Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Habib. Semoga, ini mampu menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama,” katanya. 


Pada kesempatan itu, Habib Hasan juga mendatangi rumah warga lain yang beragama Nasrani yakni rumah keluarga Aris Sanjaya. Menurut Aris, sikap yang ditunjukkan oleh Habib Hasan Mulachela ini perlu dicontoh untuk mempererat keharmonisan di NKRI. 


“Saya sangat senang dengan sikap saling menghargai dan toleransi antar umat beragama. Bukan masalah banyak sedikitnya bantuan yang diberikan, melainkan saling menghargai dan menghormati orang yang berbeda keyakinan,” katanya.


Tak hanya itu, Habib Hasan juga membagikan bantuan kepada warga lain yang membutuhkan.  Beras lima kilogram dan uang tunai Rp100 ribu diterima oleh warga masyarakat dengan tangan terbuka.


Tokoh masyarakat Kota Solo, Habib Hasan Mulachela mengawali tahun baru dengan berbagi di Kawasan Kelurahan Kampung Baru RT04-05/ RW02 Kecamatan Pasar Kliwon, Jumat pagi.


Dalam kegiatan yang rutin dilaksanakan itu, pria berpeci putih ini mendapati masih adanya masyarakat yang kekurangan di kawasan pusat Kota Bengawan. 


Kawasan Kampung Baru sendiri hanya berjarak kurang lebih 300 meter dari Balaikota Surakarta, pusat pemerintahan Bumi Bengawan.


"Inilah yang membuat saya selalu prihatin. Di tengah kota, masih ada masyarakat yang hidup kekurangan. Ini nantinya menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pemimpin Kota Solo yang baru," kata Habib Hasan kepada awak media usai kegiatan berbagi di kawasan tersebut. 


Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, membagikan paket sembako seberat lima kilogram dan satu lembar uang senilai Rp100 ribu. Menurutnya, awal tahun 2021 menjadi diisi dengan kegiatan yang bersifat positif meski masih dalam hantaman pandemi Covid-19.


"Terlebih, ini masa pandemi. Banyak, masyarakat khususnya di Kota Solo yang mengalami kesusahan. Semoga, dengan kehadiran saya disini mampu meringankan sedikit beban yang mereka rasakan," kata pria asal Pasar Kliwon tersebut. 


(RS)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »