SECARA geografis, Pantai Barat Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Barat menyimpan sejuta potensi yang mesti dimaksimalkan. Ada potensi alam yang indah dengan pesonanya sehingga wisatawan mancanegara rela datang jauh-jauh hanya untuk menikmati suasana dan bisa berbaur dengan alam. Kabupaten Kepulauan Mentawai, terletak di Pantai Barat Sumatera yang bersebelahan dengan Samudra Hindia. Memiliki iklim tropis, dan pantai pasir putih yang membentang ditemani debur ombak untuk olahraga selancar, membuat para wisatawan asing mengaguminya.
Saat ini sudah ada kapal cepat seperti Mentawai Fast yang hanya menempuh waktu tiga sampai empat jam perjalanan ke masing-masing pulau yang ada. Pulau yang biasa dituju seperti Pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Terdiri dari 10 Kecamatan dan 43 desa, 200 lebih dusun. Kabupaten Kepulauan Mentawai sebenarnya punya banyak keunggulan. Selain punya potensi alam yang tersohor hingga ke mancanegara, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai juga telah menerima beberapa penghargaan. Baru-baru ini ditahun 2021, Mentawai masuk nominasi terhadap penghargaan pembangunan daerah tahun 2021. Hal ini disampaikan oleh tim independen dari Bappeda Sumatera Barat yang diketuai oleh Melinda Noer, melalui virtual meeting pada 29 Januari 2021 lalu.
Penghargaan yang membanggakan lainnya adalah, Desa Madobak terpilih masuk dalam 10 desa wisata terbaik nasional tahun 2017. Hal ini dituturkan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mentawai, Desti Simanora. Menurut Desti, Desa Madobak merupakan salah satu desa di Mentawai yang masyarakatnya tetap mempertahankan adat dan budaya asli Mentawai. Agar semua potensi diatas bisa lebih dimaksimalkan, ada catatan yang hendaknya masih menjadi perhatian kita bersama khususnya pemerintah terkait.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, telah menginformasikan kepada kita semua tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat. IPM ini mengukur kualitas kesehatan melalui angka harapan hidup, ekonomi melalui pendapatan dan pendidikan melalui rata-rata lama sekolah. IPM Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 berada pada posisi 72,38. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Mentawai tertahan di peringkat terbawah dari 19 Kabupaten dan Kota lainnya, dengan posisi 61,09.
Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang menyasar generasi muda, Perwakilan BKKBN Sumatera Barat pada 15 s/17 Maret 2021 lalu berkunjung langsung ke Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kunjungan ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Fatmawati, ST, M.Eng, Koordinator Bidang KSPK, Dra. Desra, MM, Sub Koordinator Bina Ketahanan Remaja, Dedy Agustanto, M.Pd. T beserta tim lainnya. Agenda pertama adalah melakukan audiensi dengan Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet, SE, MM di Kantor Bupati.
Pada kesempatan ini, Kepala Perwakilan memaparkan kepada Bupati tentang pentingnya remaja usia 10 sampai 24 tahun yang belum menikah, untuk menerapkan dan ikut bagian generasi berencana (GenRe). Generasi berencana yang dimaksud yaitu, setiap remaja hendaknya menghindari perilaku menikah diusia anak, menghindari perilaku seks menyimpang dan menjauhi narkoba, serta memiliki perencanaan hidup sesuai transisi kehidupan remaja. Program GenRe hadir dalam rangka menginvestasikan kualitas sumberdaya manusia di Mentawai kedepannya, agar bisa lebih maju dan unggul di Sumatera Barat.
Kepala Perwakilan menambahkan, guna menjadi generasi muda yang berkualitas, diharapkan remaja di Kepulauan Mentawai melewati lima transisi kehidupannya dengan : Pertama, menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat bisa diperoleh dengan memakan makanan yang bergizi. Kementrian Kesehatan menganjurkan, makanan bergizi bisa didapat dari asupan sehari-hari, yang dikenal dengan konsep isi piringku. Kita bisa terapkan sikap seperti, : 1). 50% dari jumlah makanan setiap kali makan adalah buah dan sayur. 2). 50% lagi makanan pokok dan lauk pauk. 3). Porsi sayur semestinya lebih banyak dari porsi buah. 4). Porsi makanan pokok semestinya lebih banyak dari lauk pauk. 5). Anjuran minum air putih yang cukup untuk sekali makan. Dilanjutkan dengan pemberian tablet tambah zat darah merah untuk menghindari anemia pada remaja.
Kedua, melanjutkan pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi masa depan. Pendidikan bisa merubah cara berfikir, sehingga melahirkan kompetensi dan kemampuan. Banyak ungkapan yang mengatakan, tidaklah berubah nasib suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang berusaha keras ingin merubahnya. Melanjutkan pendidikan hingga ke pendidikan tinggi merupakan hal lumrah saat ini. Mentawai saat ini membutuhkan lebih banyak sumberdaya manusia yang lebih berintelektual sekaligus berkarakter yang ingin mengabdi untuk kampung halaman.
Ketiga, bekerja sesuai bidangnya. Saat ini, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan remaja nantinya dan menjadikannya sebuah profesi. Selain mengincar sektor formil di lingkup pemerintahan, banyak juga peluang bekerja disektor non formil. Bekerja sebagai wirausaha, maupun keahlian yang bisa mendatangkan uang seperti master of ceremony (MC), designer, chef, pelukis, penyanyi maupun model, bisa menjadi alternatif profesi diabad 21 ini.
Keempat, berpartisipasi sebagai anggota masyarakat. Dalam masyarakat, seorang remaja diharapkan menjadi contoh bagi lingkungannya untuk berperilaku baik. Seorang remaja yang aktif dalam lingkungan masyarakat, setidaknya bisa ikut mengampanyekan bahaya pernikahan diusia anak, perilaku seks menyimpangan maupun narkoba.
Kelima, merencanakan kehidupan berkeluarga. Saat ini, pemerintah telah mengamanatkan BKKBN untuk menargetkan penurunan stunting secara nasional (orang kerdil dengan kecerdasan yang rendah). Intervensi stunting bisa dilakukan mulai dari remaja yang nantinya merencanakan, sekaligus mempersiapkan kehidupan berkeluarga. Merencanakan pernikahan diusia yang ideal yaitu perempuan diatas 21 tahun, laki-laki diatas 25 tahun, menamatkan pendidikan tinggi, sekaligus menerapkan pola hidup sehat, dinilai bisa menjadi solusi dalam investasi untuk kemajuan Mentawai kedepan. BKKBN komit dan mengajak semua mitra untuk intervensi stunting, baik secara spesifik oleh sektor kesehatan maupun intervensi sensitif diluar sektor kesehatan yang menyasar jangka panjang.
Bupati Mentawai menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk tim Perwakilan BKKBN Sumatera Barat karena pada tahun ini perdana dilaksanakan pemilihan Duta GenRe secara langsung di Kepulauan Mentawai. Hal ini tentu sejalan dengan nawacita Presiden Jokowi ketiga, untuk membangun Indonesia dari pinggiran sebagai negara kesatuan, kelima membangun SDM dan kedelapan, melakukan revolusi mental dan karakter bangsa. Bupati selanjutnya berharap, nantinya para duta yang terpilih bisa menularkan semangat positif untuk remaja Mentawai lainnya. Semangat untuk bersekolah dan berprestasi, sekaligus menghindari pernikahan diusia anak yang tentunya bisa menganggu pendidikan.
Lebih lanjut, Tim Perwakilan BKKBN Sumatera Barat juga berkesempatan mengunjungi SMP dan SMA N di Sipora untuk diberikan motivasi sekaligus pengenalan materi generasi berencana. Tim juga mengunjungi panti asuhan anak Mentawai dan memberikan santunan bahan pokok, yang sebelumnya diberikan motivasi tentang program generasi berencana bagi remaja penghuni panti. Satu hal yang diingat dari kunjungan tersebut adalah, anak-anak muda di Mentawai pada dasarnya punya semangat dan spirit untuk maju, tidak ada memiliki sifat cemooh atau mencela teman satu sama lain. Hal ini bisa dijadikan modal sosial bersama untuk Mentawai lebih maju dan hebat kedepannya. Semoga, Mentawai lebih hebat untuk bisa berkontribusi dalam mewujudkan Sumbar yang Madani, unggul, hebat sekaligus berkelanjutan.
*Ditulis Oleh: Filka Khairu Pratama, S.Sos., Staf Perwakilan BKKBN Sumbar.
« Prev Post
Next Post »