Esensial Bundo Kanduang di Rumah Gadang

MINANGKABAU adalah salah satu etnis yang masih menerapkan sistem keturunan Matrilinial di dunia ini. Sistem keturunan ini berdasarkan sistem keturunan ibu, yang mengakibatkan sosok seorang ibu sangat penting dan mempunyai kedudukan yang tinggi di Minangkabau ataupun rumah gadang. 

Sehubungan dengan itu, terlihat bahwa dalam sistem matrilineal, Bundo kanduang memiliki posisi sentral. Hal ini sesuai dengan ungkapan pepatah “umbun puruak pegangan kunci, umbun puruak aluang bunian”, (Hakimy, 1978: 1). Pandangan ini menyatakan bahwa bundo kanduang tidak hanya sebagai penerus garus keturunan, tapi kedudukan bundo kanduang memiliki kekuasaan atas rumah gadang dan juga berkuasa atas harta pusaka kaum. 

Bundo kanduang juga merupakan sebuah tiang dalam sebuah rumah tangga dan sebuah nagari. Apakah sebuah rumah tangga atau nagari akan berjalan sesuai dengan norma adat dan norma agama atau menentukan Kehidupan yang bermoral bagi kaum dan keluarga, tergantung pengajaran yang diberikan oleh seorang bundo kanduang kepada anak dan keluarganya.

Menurut adat Minangkabau,  ibu atau bundo kanduang dianggap sebagai perempuan yang memiliki peranan penting dalam Keberlangsungan kebudayaan Minangkabau. Suatu rumah gadang akan berjalan dengan baik karena bundo kanduang yang bisa mengambil keputusan dengan bijak. 

Tapi tidak semua wanita di Minangkabau bisa dianggap sebagai bundo kanduang, seorang bundo kanduang harus mempunyai jiwa keibuan, mempunyai ilmu yang akan diberikan kepada anak anaknya, yang pastinya memiliki sikap yang adil dan bijaksana dan seorang perempuan yang dianggap sebagai senior dan juga menjadi sosok figur di suatu rumah gadang. 

Dalam adat Minangkabau, bundo kanduang diibaratkan sebagai “Limpapeh rumah nan gadang, umbun puruak pegangan kunci, pusek Jalo kumpulan tali, hiasan dalam nagari, nan gadang basah batuah, Kok hiduik tampek banasa, kok mati tampek baniyaik, kaunduang-unduang ka Madinah, ka payuang panji ka sarugo”.  Gurindam ini mengandung arti bahwa adat Minangkabau memberikan beberapa keutamaan dan pengecualian terhadap perempuan, sebagai bukti dari Kemuliaan dan kehormatan yang diberikan kepada bundo kanduang dan untuk menjaga kemuliaan dari segala kemungkinan yang akan menjatuhkan martabatnya. Dari sana kita dapat mengartikan betapa muliaanya seorang bundo kanduang yang memiliki kedudukan penting di rumah gadang. (Sismarni:97). 

Bundo kanduang sebagai “Limpapeh rumah gadang.” Seorang bundo kanduang memiliki peranan penting bagi Keberlangsungan keluarganya. Seorang ibu akan menjadi sosok yang akan memberikan pendidikan pertama bagi anak-anaknya dan menjadi panutan yang akan ditiru oleh anaknya, seperti sifat sifat baik dan tauladan yang akan diberikan oleh bundo kanduang dalam rumah gadang. 

Bundo kanduang sebagai “umbun puruak pegangan kunci.” Memiliki sifat yang cekatan dan memiliki peranan penting yang berfungsi sebagai penggerak dan memegang kendali perekonomian Rumah Tangga di suatu rumah gadang. Seorang bundo kanduang diharuskan bisa mengendalikan perekonomian keluarga dan juga bisa mengatur keuangan apabila perekonomian keluarga sedang terpuruk. 

Bundo kanduang sebagai “pusek jalo kumpulan tali”. Memiliki peranan penting dalam keberhasilan seorang anak. Seorang bundo kanduang diharuskan memiliki ilmu yang pengetahuan yang baik untuk membimbing dan mengarahkan anak-anaknya ke jalan kesuksesan. Seorang bundo kanduang dituntut untuk bisa mengetahui sulituasi sang anak, apabila sang anak mengalami sebuah masalah kehidupan maka seorang ibu atau bundo kanduang harus bisa memberikan solusi kepada sang anak. 

Bundo kanduang sebagai “sumarak dalam nagari, hiasan dalam kampuang” merupakan ungkapan bagi seorang bundo kanduang yang menjadikan bahwa kehadiran seseorang wanita menjadi sosok keindahan dalam suatu nagari, maka dari itu seorang wanita harus mempertahankan harga diri dan juga harkat dan martabat suatu nagari. Jangan sampai bundo kanduang yang melambangkan sosok keindahan menjadi rusak. 

Bundo kanduang sebagai “nan gadang basa batuah” memiliki arti bahwa seorang bundo kanduang memiliki  lambang kemuliaan dan kebanggaan, maka dari itu seorang bundo kanduang harus bisa menjadi sosok yang  mempunyai pemahaman ilmu agama dan mengamalkan ajaran agama Islam yang akan ditiru oleh anaknya. 

Dari semua fungsi dan kedudukan seorang bundo kanduang, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang bundo kanduang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh seorang laki laki, Bundo kanduang mempunyai derajat yang cukup tinggi di Minangkabau dan merupakan sebuah tonggak kehidupan dalam sebuah rumah gadang. Keberhasilan sebuah rumah tangga dapat terwujud jika seseorang bundo kanduang memiliki sifat yang tegas dan mempunyai jiwa keibuan yang dapat mendidik anak-anaknya ke jalan keberhasilan

*Ditulis Oleh: Raditya Partama, Yunanda, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »