Ferdinand Jadi Korban Teror, Pukul Pernyataan Jusuf Kalla soal Ini

Ferdinand Jadi Korban Teror, Pukul Pernyataan Jusuf Kalla soal Ini
BENTENGSUMBAR.COM - Ferdinand Hutahean mengaku terkena teror yang belakangan tengah hangat terjadi di Indonesia, khususnya pasca bom bunuh diri Makassar. Kali ini Ferdinand mengaku teror yang menimpanya tersebut tak lain atas pernyataan Jusuf Kalla, soal dugaan adanya aksi teror nasional.


Disebutkan oleh Jusuf Kalla, jika aka nada teror yang terjadi secara nasional usai aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Hal tersebut didasari atas ditemukannya bom di lokasi penggerebekan yang dilakukan oleh aparat berwenang.


Beberapa penemuan bom di lokasi tempat penggerebekan pelaku terduga teroris inilah yang dinilai akan ada gerakan teror secara nasional yang akan terjadi nantinya. Karenanya Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk berhati-hati.


Bahkan mantan Wakil Presiden ini, mengungkap adanya gerakan aksi teror yang lebih besar terjadi.Aksi teror inilah yang kemudian disebut sebagai teror nasional.


Ferdinan Hutahean kena teror Jusuf Kalla


Atas pernyataan yang diungkap Jusuf Kalla inilah, mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengaku terkena teror yang diungkap Jusuf Kalla.


Dengan menyebut akan adanya teror secara nasional itulah, Ferdinand menganggap dirinya kena teror Jusuf Kalla. Sedangkan pernyataannya bisa membuat resah masyarakat.


Pemerintah dan aparat kepolisian sendiri tidak pernah mengumumkan tentang kondisi tersebut, jika ada teror secara nasional.


“Pemerintah dan aparat kepolisian tak pernah umumkan tentang kondisi seperti ini, bahwa akan ada teror secara nasional,” ungkap Ferdinand Hutahaean, dikutip Hops.id dari akunTwitter @FerdinandHaean3, Selasa, 30 Maret 2021.


Ia pun mengaku heran, mengapa Jusuf Kalla malah bisa lebih tahu terkait rencana tersebut dibanding aparat keamanan.


“Tapi mengapa pak JK bisa lebih tahu dari aparat kepolisian?,” tutur Ferdinand Hutahaean.


Ferdinand Hutahaean mengaku bahwa dirinya merasa lebih terteror dengan pernyataan dari Jusuf Kalla tersebut.


“Saya justru merasa terteror dengan pernyataan ini? Apakah anda juga merasa terteror?,” ucap Ferdinand Hutahaean.


Pasca kebobolan aksi pemboman yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 langsung mengincar jaringan teroris lain yang berada di Jakarta. Salah satunya dilakukan penggerebekan di dua lokasi Bekasi dan condet.


Penggerebekan jaringan diduga teroris oleh Densus 88 di wilayah Bekasi dan Condet dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Jika ada tindakan penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 terkait aksi jaringan teroris tersebut.


“Iya benar (melakukan penggeledahan di lokasi terduga teroris),” kata Kombes Yusri kepada wartawan, Senin 29 Maret 2020.


Ditambahkan Yusri menyebut lokasi pertama terletak di Kabupaten Bekasi, lokasi tersebut yakni di sebuah bengkel di jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kaputen Bekasi.


“TKP kedua di Jalan Raya Condet, Kelurahan Bale Kambang, Kramat Jati, Jakarta Timur,” beber Yusri.


Kepolisian sendiri terus melakukan penggerebekan terkait jaringan teroris setelah aksi kebobolan pihak keamanan Polri dengan adanya peristiwa bom di Makassar.


Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridwan Habib memprediksi, bahan peledak yang digunakan untuk merakit bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan bisa dibeli secara online.


Source: Hops

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »