PPP Sebut Refly Harun Mengada-Ada soal Demokrat Jadi Rumah Baru Dinasti Jokowi

BENTENGSUMBAR.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Demokrat bisa menjadi rumah baru bagi Presiden Jokowi untuk memperkuat dinasti politiknya setelah tidak menjabat. Dengan catatan, penguasaan Demokrat oleh Moeldoko berjalan mulus.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek) menilai, analisa Refly terlalu jauh. Menurutnya, kepengurusan Demokrat versi KLB Deli Serdang belum tentu disahkan pemerintah.

"Saya kira enggaklah terlalu jauh, itu pun dengan asumsi Moeldoko yang disahkan, tapi kan belum tentu juga Moeldoko yang disahkan," katanya lewat pesan suara, Selasa, 9 Maret 2021.

Menurutnya, tidak berdasar bila Demokrat akan menjadi rumah baru untuk melanggengkan dinasti politik Jokowi. Sebab, kisruh Partai Demokrat adalah urusan pribadi Moeldoko.

"Apa dasarnya menjadi rumah dinasti Jokowi kan Moeldoko enggak ada hubungannya dengan Presiden, dia pribadi," ujar anggota DPR RI ini.

Awiek menegaskan, Jokowi tidak campur tangan dalam pengambilan alihan kekuasaan Demokrat. Menurutnya, itu murni urusan rumah tangga Demokrat.

"Itu kan urusan internal partai Demokrat yang tidak ada kaitannya dengan Presiden apalagi kami partai lain," jelasnya.

Terlebih, Awiek menambahkan, Moeldoko bukanlah bagian dari dinasti politik Jokowi. Sehingga, analisa tersebut terlalu mengada-ngada.

"Moeldoko kan bukan dinastinya Jokowi, jadi gak usah mengada-ngada lah terlalu jauh analisanya itu," tutupnya.

Diberitakan, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menganalisa terkait pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat. Menurutnya, Demokrat bisa menjadi rumah baru bagi Presiden Jokowiuntuk memperkuat dinasti politiknya setelah tidak menjabat.

Menurutnya, Demokrat bisa menjadi tempat untuk keluarga Jokowi. Seperti menantunya, Bobby Nasution yang kini menjabat wali kota Medan. Kemudian, putra Jokowi Gibran Rakabuming yang kini menjabat walikota Solo.

"Bagi Presiden Jokowi Demokrat bisa menjadi rumah baru lagi pasca tidak menjabat sebagai presiden, tetapi karena ada dinasti politik yang sudah dibangun kita tahu ada Bobby Nasution in waiting untuk pemilihan gubernur Sumatera Utara," kata dia di akun Youtubenya, Senin, 8 Maret 2021.

Seperti diketahui, KSP Moeldoko mencoba mengambilalih Partai Demokrat dari kepemimpinan menggunakan Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumut, pada 5 Maret lalu. Kepengurusan tersebut tengah didaftarkan ke Kemenkum HAM.

"Gibran untuk pemilihan gubernur Jawa Tengah bahkan ada yang mengatakan DKI, tetapi saya condong ke Jawa Tengah, dan Kaesang yang menunggu untuk menggantikan Gibran di Solo untuk Wali kota," sambungnya.

Menurutnya, tiga orang ini akan menjadi ujung tombak dinasti politik Jokowi yang baru. Maka dari itu, Jokowi memerlukan rumah politik.

"Rumah itu rasanya tidak mungkin ke PDIP, karena rasanya tidak bersikap welcome. Bahkan ketika Jokowi menjadi Presiden sekalipun, bukan orang nomor satu dia partai itu, bahkan dianggap petugas partai," ucapnya.

Sementara, jika berlabuh ke PSI rasanya terlalu kecil bagi Jokowi. Sebab, partai itu belum lolos ambang batas parlemen dan belum tentu bisa lolos pada Pemilu 2024.

"Karena itu bisa jadi rumah baru bagi presiden Jokowi pasca tidak menjabat atau sebelum stepdown itu adalah Demokrat, dengan catatan bahwa penguasaan Demokrat oleh Moeldoko mulus," tuturnya.

Source: Merdeka.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »