Sentil Pihak yang Ragukan Jokowi Tolak Tiga Periode, Ferry Koto: Bernafsu Sekali Jatuhkan Presiden

Sentil Pihak yang Ragukan Jokowi Tolak Tiga Periode, Ferry Koto: Bernafsu Sekali Jatuhkan Presiden
BENTENGSUMBAR.COM - Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto turut menanggapi sejumlah pihak yang meragukan pernyataan Jokowi.


Ferry Kotto menanggapi sejumlah pihak yang meragukan Jokowi usai dirinya menyebut tidak berminat menjabat Presiden tiga periode.


Tanggapan terhadap pihak yang meragukan Jokowi itu diungkapkan Ferry Koto melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter pribadinya.


Ferry Koto menyebut, pihak yang tidak percaya terhadap pernyataan Jokowi yang menolak jabatan Presiden tiga periode itu terlalu nafsu untuk menjatuhkan Jokowi.


Lebih lanjut, Ferry Koto pun menjelaskan bahwa sulit untuk melakukan amandemen UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan Presiden yang semula dua periode menjadi tiga periode.


Sebelumnya, pada Selasa, 15 Maret 2021 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi pun menegaskan bawah dirinya tidak berubah dan tetap pada pendirian sebelumnya tidak berniat dan tidak berminat untuk menjabat Presiden tiga periode.


Bahkan dijelaskan Jokowi bahwa hal itu sebagaimana konstitusi UUD 1945 yang mengamanatkan jabatan Presiden dua periode, dan itu yang harus dijaga.


Namun, apa yang disampaikan Jokowi perihal penolakannya terhadap wacana tersebut itu ditanggapi penuh keraguan oleh sejumlah pihak.


Akan tetapi, sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Respons Pihak yang Tak Percaya Jokowi Tolak Presiden 3 Periode, Ferry: Nafsu Sekali Jatuhkan Kredibilitasnya!", Ferry Koto justru menilai bahwa apa yang disampaikan Jokowi itu benar adanya.


Menurut Ferry Koto, ketidakpercayaan publik terhadap pernyataan Presiden Jokowi itu terlalu penuh nafsu untuk menjatuhkan Jokowi.


Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter pribadinya @ferrykoto, pada Selasa, 16 Maret 2021.


"Bernafsu sekali menggoreng untuk jatuhkan kredibiltas Presiden @jokowi, soal wacana jabatan 3 periode," ujar Ferry Koto.


Lebih lanjut, dia pun menegaskan bahwa akan sulit melakukan amandemen UUD 1945 terkait jabatan Presiden.


"Sudah semua pakar HTN tegaskan, sulit amandemen UUD45 soal itu," kata dia menegaskan.


Ferry Koto pun mengatakan suatu hal yang tidak mungkin partai politik mendukung hal tersebut, karena semua pihak juga ingin berkuasa.


"Pakar politik pun sama, mustahil Parpol serius mendukung, karena semua juga ingin berkuasa. Bahlul koq ndak wis2," ucap dia mengakhiri cuitan.


Presiden Jokowi sebelumnya angkat bicara terkait ramainya perbincangan publik tentang wacana jabatan Presiden tiga periode.


Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat dan tidak berminat menjabat menjadi Presiden dalam masa jabatan tiga periode.


"Saya sama sekali tidak ada niat, juga tidak berminat, menjadi presiden tiga periode," ujar Presiden Joko Widodo, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.


Presiden Jokowi melanjutkan, masa jabatan Presiden ini sudah di atur dalam Undang-Undang Dasar 1945.


"Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur masa jabatan presiden paling lama dua periode. Mari kita patuhi bersama," katanya.


Presiden Jokowi menegaskan terkait wacana ini, jangan buat kegaduhan baru, padahal pemerintah saat ini sedang fokus pada penanganan Covid-19.


"Janganlah membuat kegaduhan baru di saat kita tengah fokus pada penanganan pandemi," kata Presiden Jokowi.


Source: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »