Anwar Abbas Sebut Menag Hilang Akal, Ferdinand: Orang Tua Barbar Berkomunikasi

Anwar Abbas Sebut Menag Hilang Akal, Ferdinand: Orang Tua Barbar Berkomunikasi
BENTENGSUMBAR.COM - Ferdinand Hutahaean mengomentari Anwar Abbas yang menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kehilangan akal karena mengusulkan doa semua agama dibacakan di acara-acara Kemenag.


Ferdinand mengkritik atas penggunaan kalimat Anwar Abbas yang cenderung mencaci. Padahal, menurutnya, usulan Menag Yaqut adalah suatu kebaikan.


“Untuk satu kebaikan saja, orang tua ini tampak marah dan kesal hingga memilih kalimat yang lebih condong mencaci daripada disebut kritik,” cuit @FerdinandHaean3 pada Rabu, 7 April 2021.


Ferdinand pun mengkritik bahwa Anwar Abbas seharusnya semakin bijak sebagai orang tua, bukan justru semakin barbar dalam berkomunikasi.


“Kita memang paham siapa orang tua ini, tapi mestinya mamusia semakin tua, semakin bijak bukan semakin barbar dalam berkomunikasi,” katanya.


Sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas memang meminta agar doa semua agama dibacakan di acara-acara Kementerian Agama.


“Pagi hari ini saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah lagi jika doanya semua agama diberikan kesempatan untuk memulai doa,” kata Yaqut, Senin, 5 April 2021.


Namun, Anwar Abbas yang merupakan Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik keras ide tersebut.


Menurut Anwar, pembacaan doa seharusnya cukup disesuaikan dengan mayoritas pemeluk agama yang ada di daerah masing-masing.


Begitupun dengan acara Kemenag, Anwar Abbas mengatakan Yaqut semestinya melihat agama pembicara dan mayoritas peserta yang hadir dalam acara tersebut.


Anwar Abbas juga menilai bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi toleransi. Namun, toleransi itu baru punya makna jika diletakkan di tengah-tengah perbedaan.


“Menteri Agama ini kurang ngerti tentang toleransi. Toleransi itu baru punya arti, baru punya makna (jika berada) di tengah-tengah perbedaan dan kita menghargai perbedaan itu,” ujar Anwar Abbas, Senin, 5 April 2021, dilansir dari Detik News.


“Itu namanya Menteri yang menurut saya kehilangan akal, terlalu diobsesi oleh persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan itu tidak rusak oleh keberbedaan,” sambungnya.


Source: makassar.terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »