Buya Yahya: Sekasar Apapun Kelakuan Habib, Umat Islam Haram Membencinya

Buya Yahya: Sekasar Apapun Kelakuan Habib, Umat Islam Haram Membencinya
BENTENGSUMBAR.COM - Kasus penganiayaan yang menyeret Habib Bahar bin Smith memperpanjang daftar pemuka agama yang bermasalah dengan hukum. Kenyataan tersebut membuat sebagian umat Islam bertanya-tanya, bolehkah kita mem-benci sosok habib?


Sebelum Habib Bahar bin Smith, petinggi Front Pembela Islam atau FPI, Habib Rizieq Shihab juga sempat tersandung hukum lantaran ucapannya yang dinilai menghina sosok tertentu.


Meski demikian, umat Islam diharamkan membenci atau memusuhi habib. Sebab, sebelum membuat penghakiman, kita dianjurkan melihatnya melalui dua sisi berbeda, yakni habib sebagai keturunan nabi dan habib sebagai manusia biasa.


“Kalau memandang mereka, kita harus memandang dengan dua cara pandang. Sebagai manusia, kita lihat, mereka bisa bersalah. Tapi di sisi lain, kita juga harus tetap melihat, mereka itu zuriah Rasulullah,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya, dikutip dari saluran Youtube resminya, Rabu 7 April 2021.


Lebih jauh, Buya Yahya menambahkan, habib merupakan gelar istimewa yang tak bisa dimiliki sembarang orang. Sebab, mereka yang mendapat gelar tersebut, tandanya memiliki pertalian keluarga dengan Nabi Muhammad SAW.


Itulah mengapa, jika habib membuat salah, jangan memandang mereka dengan kebencian. Alih-alih marah, lebih baik peringatkan mereka dengan nasehat-nasehat baik.


“Kalau mereka melakukan kesalahan, jangan sampai kita merendahkan kehabibannya. Kadang muncul kebencian di hati kita. Kalau mereka salah, katakan salah sebagai manusia.”


“Tapi jangan dihubungkan dengan istilah habib, karena kalau kita merendahkan habib, kita merendahkan sesuatu yang berhubungan dengan Rasulullah,” tegasnya.


Jika benci habib, kita tak akan dipandang Nabi Muhammad


Buya Yahya sekali lagi mengingatkan, seandainya habib berbuat salah, maka tegurlah. Namun, jangan menghinanya. Sebab, kata dia, jika ada umat Islam melakukan hal tersebut, maka Nabi Muhammad enggan memandangnya.


“Kita tegur dia salah. Tapi jangan sampai bilang ‘tuh habib!’, seperti ada kebencian di hati kita dengan keturunan nabi. Hati-hati, nabi tak akan menengok dan melihat kita,” ucapnya.


Buya Yahya memastikan, menegur habib saat berbuat salah bukan perbuatan keliru, melainkan dianjurkan. Sebab, dengan begitu, kita disebut telah mengambil hidayah nabi.


“Kalau beliau salah, tentu kita wajib mengingatkan. Bahkan kewajiban kita mengingatkan beliau, lebih dari kita mengingatkan yang lain. Sebab, kita mengambil hidayah dari kakek beliau, kenapa bisa cucu baginda nabi melakukan salah kok kita diam-diam saja?”


“Tapi jangan sampai kita mencaci, mengolok-olok, merendahkan karena dia habib. Awas, hati-hati itu,” kata dia.


Source: Hops

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »