Catatan Haji Ali Akbar: Gaya Kepemimpinan Berkorelasi Positif Terhadap Maju atau Mundurnya Sebuah Entitas

Catatan Haji Ali Akbar: Gaya Kepemimpinan Berkorelasi Positif Terhadap Maju atau Mundurnya Sebuah Entitas
DALAM pemilihan ketua kelas, yang sering menjadi bahan perbincangan adalah siapa dan bagaimana ia akan mempimpin kelas nantinya. Apakah ia (calon ketua kelas) akan mampu membawa kemajuan bagi kelasnya atau bahkan akan membuat kelas tersebut mundur atau bahkan menjadi kacau?


Demikian juga dengan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang baru-baru ini telah dilaksanakan oleh KPU – Komisi Pemilihan Umum, bulan Desember tahun 2020 yang lalu. Tujuannya adalah untuk memunculkan seorang pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam membangun daerahnya dibanding rivalnya.


Pertanyaannya adalah gaya kepemimpinan yang bagaimanakah yang sesuai dengan dimana entitasnya berada? Mari kita simak pendapat para tokoh yang berbicara tentang seorang Pemimpin.


Pemimpin yang terbaik adalah yang paling memiliki penguasaan diri untuk dipimpin. Maka seorang Pendito Ratu haruslah a man of nothing to loose. Tak khawatir kehilangan apa-apa. Jangankan harta benda, simpanan uang, seribu perusahaan, tanah, gunung dan tambang. Sedangkan dirinya sendiripun sudah tak dimiliknya, sebab telah diberikan kepada Tuhan dan rakyatnya. (Emha Ainun Najib)


Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator. (Hadji Oemar Said Tjokroaminoto)


Banyak teori yang membahas tentang Kepemimpinan. Salah satunya adalah buku yang diberi judul “Intisari Teori Kepemimpinan”, karangan Prof.Dr.H. Siswoyo Haryono, MM,MPd., penerbit PT. Intermedia Personalia Utama, tahun 2015.


Menurut Afdhal (2004:25) topik kepemimpinan telah dibahas sejak zaman dahulu, sejak Plato masih hidup. Permasalahan utama dalam organisasi bisnis selalu sama, yaitu : kekurangan pemimpin. Sebagai bukti begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi, sampai tahun 2002 telah diterbitkan sekitar 2000 judul buku yang membahas secara khusus mengenai kepemimpinan. Dua pakar kepemimpinan Robert Coffe dan Garret Jones yang dikutip oleh Afdhal melihat bahwa hal penting yang diperlukan oleh para pemimpin adalah : visi, energi, kekuatan dan arah strategis. (hal.1)


Pemimpin (leader) adalah tokoh atau orang yang memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain (pengikut atau anak buah) untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasinya.


Menurut Siswoyo Haryono, ada 1). Teori kehadiran orang besar, 2). Teori kepemimpinan alamiah, 3). Teori perilaku kepemimpinan, 4). Teori kepemimpinan perilaku khusus, 5). Teori kepemimpinan partisipatif, 6). Teori kepemimpinan situasional, 7). Teori kepemimpinan kontinjensi, 8). Kepemimpinan transaksional, dan 9). Teori kepemimpinan transformasional.


Dalam Teori Kepemimpinan Transformasional misalnya, kunci utama bagi keberhasilan kepemimpinan: 1). Membuat contoh, 2). Mengispirasi kesamaan visi, 3). Proses yang menantang, 4). Berdayakan orang lain untuk bertindak dan 5). Mendorong dengan sepenuh perasaan.


Orang melakukan pekerjaan terbaik ketika mereka bergairah terhadap apa yang mereka lakukan. Pemimpin melepaskan antusiasme kepada pengikut mereka ini dengan kondisi yang sesuai dengan semangat mereka. (hal. 126). 


*Penulis adalah Haji Ali Akbar, tinggal di Karan Guguk Kuranji Hilir, Sungai Limau Padang Pariaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »