Komentar Ferdinand itu merupakan respons pada komentar lama Mardani soal WNI eks ISIS tapi dimunculkan kembali dan dikomentari.
Mardani cocok ibu asih eks ISIS
Ferdinand menuliskan kritikan dalam cuitan di Twitter. Dia mengatakan pernyataan Mardani yang bernada mengasihani WNI eks ISIS itu patut dikritik.
Mantan politikus Partai Demokrat ini berpandangan WNI eks ISIS ini nggak pantas dikasih hati untuk kembali ke Indonesia. Banyak warga lain yang masih layak dikasihani.
“Wajah Mardani ini sepertinya agak cocok jadi ibu asih bagi EX WNI ANGGOTA ISIS itu. Ada baiknya PKS mengurus Mardani ke Suriah untuk jadi ibu asuh bagi mereka. Jangan dibawa ke Indonesia lagi, disini masih banyak WNI yang setia ke NKRI utk diurus negara,” tulis Ferdinand dalam cuitannya dikutip Senin 12 April 2021.
Sebelumnya Ferdinand meminta Mardani untuk berbicara dengan WNI eks ISIS. Menurut Ferdinand, mereka bahkan tidak memberikan keadilan terhadap negara dan rakyatnya.
“Hei saudara Mardani Ali Sera, mengapa engkau tidak coba bicara kepada para eks WNI anggota ISIS itu untuk adil terhadap Indonesia dan rakyatnya yang tak mau hidup dalam bayang-bayang ketakutan yang ditebar oleh teroris?” ujarnya dalam cuitannya dikutip Suara.com.
Ferdinand mengatakan keadilan yang benar itu ialah menolak WNI eks ISIS untuk kembali menjadi WNI.
Adil itu tolak eks ISIS
Menurut Ferdinand, tanpa mereka masih banyak WNI yang setia dengan negara Indonesia.
“Adil itu menolak WNI eks anggota ISIS kembali jadi WNI. Masih banyak rakyat yang setia NKRI,” jelasnya.
Sebelumnya, Mardani Ali Sera pernah bersikeras meminta pemerintah untuk memulangkan WNI eks ISIS ke tanah air.
Dalam komentar lama, Mardani mengaku kasihan melihat WNI eks ISIS yang hidup di sana. Sebab, banyak di antara mereka hanya mengikuti keluarganya atau ayahnya yang mengangkat senjata.
Politikus PKS ini menyetujui jika pemulangan WNI eks ISIS dilakukan dengan menyertakan program deradikalisasi yang melibatkan Kementerian Agama, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Sosial, hingga kementerian bidang perekonomian.
Source: Hops.id
« Prev Post
Next Post »