Inovator dan Rendah Hati, DPP Gempar: Nadiem Layak Pimpin Kemdikbud-Ristek

Inovator dan Rendah Hati, DPP Gempar: Nadiem Layak Pimpin Kemdikbud-Ristek
BENTENGSUMBAR.COM - DPP Generasi Muda Pembaharu (Gempar) Indonesia menilai sosok Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim layak memimpin Kemdikbud-Ristek. Sebab, profil dan jejak rekam Nadiem membuktikan bahwa dirinya adalah sosok muda yang inovator namun rendah hati.


“Meski kita menghadapi pandemi, banyak terobosan yang dilakukan Menteri Nadiem di sektor pendidikan. Dengan masuknya riset dan teknologi, maka semakin cocok dengan profil beliau. Istilahnya, ini bukan barang baru untuk Mas Nadiem, justru ini keahlian dia,” kata Ketua Harian DPP Gempar Indonesia, Ronald Tampubolon di Jakarta, Sabtu, 17 April 2021.


Ronald menuturkan, Gempar mencatat paling tidak ada lima terobosan Nadiem selama menjabat sebagai Mendikbud. Pertama, program Merdeka Belajar yang revolusioner. Melalui Merdeka Belajar, Nadiem mengganti Ujian Nasional, menyederhanakan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan mengatur kembali penerimaan peserta didik baru (PPDB).


Kedua, program Kampus Merdeka membuat dunia pendidikan semakin selaras dengan dunia kerja. Ketiga, fleksibilitas penggunaan dana BOS. Lewat terobosan ini, dana BOS bisa digunakan sesuai kebutuhan tiap sekolah, sehingga dana BOS lebih tepat sasaran.


“Program keempat adalah Guru Penggerak, dan kelima Organisasi Penggerak,” ujar Ronald.


Pada program Organisasi Penggerak terjadi pro kontra di publik. Padahal tujuan awalnya sangat baik, yakni supaya masyarakat ikut terlibat. Namun, karena terjadi pro kontra, Nadiem meminta maaf secara publik.


“Itu sesuatu yang jarang ditemui di negeri ini. Bahkan beliau berkeliling menyambangi organisasi-organisasi besar guna menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan yang terjadi. Inilah mengapa kami sebut beliau inovator tetapi rendah hati. Karakter yang jarang di anak muda sekarang, dan karenanya sosok beliau pantas diteladani,” kata Ronald.


Gempar mengingatkan kembali bahwa tujuan awal Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Nadiem adalah untuk melakukan terobosan dan loncatan-loncatan di dunia pendidikan melalui teknologi.


“Sejauh ini, kami melihat semua terobosan Mas Nadiem selaras dengan apa yang diharapkan Presiden,” tegas Ronald.


Ronald mengatakan dalam kondisi biasa saja melakukan revolusi sistem pendidikan tidak mudah dan sebentar. Apalagi, saat dunia menghadapi pandemi Covid-19.


“Ini belum dua tahun menjabat, ada pandemi pula. Kalau kita mau fair, langkah beliau sudah luar biasa,” ujar Ronald.


Ronald mengakui ada beberapa silang pendapat mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi. Namun, langkah yang diambil Nadiem sudah tepat.


“Sekarang saja pandemi ditangani dengan pendekatan skala mikro, jadi tepat bahwa kegiatan belajar mengajar itu ditentukan di daerah dan sekolah serta melibatkan orang tua,” kata Ronald.


Ronald menyatakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama program kerja pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Karena itu, sebaiknya menteri yang mengurusi SDM ini harus lepas dari kepentingan politik dan kelompok.


“Nadiem sosok yang tepat di sana. Kalau beliau diganti, lalu diganti dengan pola yang sebelumnya, maka selamat tinggal revolusi pendidikan Indonesia. Mengharapkan hasil yang berbeda dengan pola dan orang yang sama, adalah kemustahilan,” demikian Ronald.


Source: BeritaSatu.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »