PaDi UMKM Gandeng 500 UMKM di Sumedang Tingkatkan Pemasaran Secara Digital Platform

PaDi UMKM Gandeng 500 UMKM di Sumedang Tingkatkan Pemasaran Secara Digital Platform
BENTENGSUMBAR.COM - Keberadaan PaDi UMKM (Pasar Digital UMKM) merupakan komitmen pemerintah dalam pemanfaatan teknologi di era digital mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang terdiri dari kolaborasi 9 BUMN, yakni bank BRI, Pertamina, WiKa, Waskita, Telkom Indonesia, Permodalan Nasional Madani (PNM), Pegadaian, Pupuk Indonesia dan Pembangunan Perumahan (PP). Platform PaDi UMKM merupakan ekosistem yang dikembangkan oleh Telkom Indonesia.


Pada hari Sabtu, 10 April 2021, dilaksanakan Webinar Nasional bertemakan “UMKM Sumedang Bangkit bersama PaDi UMKM”. Acara ini diselenggarakan dalam rangkaian acara “UMKM Go Digital” oleh PaDi UMKM. Opening speech Webinar Nasional ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMEI), Marsudi Wahyu Kisworo dan Donny Ahmad Munir, Bupati Sumedang. Acara ini berlangsung dari pukul 12.30 – 16.30 WIB.


Pembicara yang hadir dalam acara ini antara lain, M. Fajrin Rasyid (Direktur Digital Business PT Telkom), Henri Setyawan Wyatno (perancang PaDi UMKM), Rahmadi (Kabid. Kemudahan Usaha Mikro Kemenkop dan UMKM), Ismail (Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo), Faizal R. Djoemadi (Direktur Utama PT. Pos Indonesia), Trisnadi Yulrisman (Direktur Operasional & Keuangan PT. SMF – Sarana Multigrya Finance (Persero) dan MC dibawakan oleh Zena Irfani dan Aryo Seno, serta sebagai moderatornya, Dr. Rahajeng Widya, SE. MM.CPC.


Dalam pemaparannya, M. Fajrin Rasyid mengatakan bahwa,“Ada 3 isu utama dalam mendorong UMKM go-digital, yakni kapasitas usaha (berproduksi dalam skala besar dan ekonomis), kualitas produk (agar bisnis bersaing dengan produk usaha besar di marketplace) dan literasi digital (kemampuan UMKM ‘melek-digital’, seperti mengoprasikan prangkat dan aplikasi platform digital).”


 “UMKM sebagai tonggak ekonomi bangsa Indonesia, maka kehadiran PaDi UMKM ini bertujuan untuk recovery ekonomi Indonesia bagi para pelaku UMKM dengan meningkatkan kompetensi dan mengembangkan UMKM secara sistematis di era digital, pada skala nasional maupun global,” demikian penjelasan Henri Wiryawan Wyatno.


Dalam kesempatan lain, Rahmadi menjelaskan kriteria UMKM berdasarkan modal setelah diterbitkannya PP No. 7 tahun 2021 tentang kemudahan, pelindungan dan pemberdayaan K-UMKM.


“Usaha Mikro itu memiliki plafon modal di bawah Rp. 50 juta menjadi dibawah Rp. 1 Milyar. Usaha Kecil di atas Rp. 50 juta dan di bawah Rp.500 juta, menjadi di atas Rp.1 M dan di bawah Rp.5 M. Usaha Menengah di atas Rp.500 juta dan di bawah Rp.10 M menjadi di atas Rp. 5 M dan di bawah Rp.10 M. Sedangkan Usaha Besar di bawah Rp.10 M menjadi di atas Rp.10 M,” demikian Rahmadi menjelaskan.


Selanjutnya Ismail dari Kemenkominfo menekankan, “Diperlukan inisiatif untuk digitalisasi sektor UMKM, khususnya operasional pemasaran untuk merambah pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan dari lini penjualan baru, menguatkan resiliensi UMKM di tengah pandemi Covid-19 serta mengembangkan UMKM ke skala yang lebih besar.”


Peserta dalam acara ini dihadiri sekitar 500 orang, terdiri dari pelaku UMKM, investor, pejabat pemerintah yang terkait, juga masyarakat umum yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada akhir acara diumumkan para pemenang Lomba Instastory, berhadiahkan uang sebesar Rp.250.000,- per-orang untuk 10 orang. 


Laporan: Ali Akbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »