Berkaca pada keyakinan tersebut, Dewi Tanjung beranggapan, jika istri mengizinkan suaminya datang ke pengajian PKS, tandanya dia membuka jalan untuk suaminya berpoligami. Sehingga, dia tak sepatutnya marah atau tak terima.
“Kocak nih orang ngaji di PKS, tapi begitu lakinya nikah lagi, dia marah-marah dan menolak. (Padahal) kalau ikut pengajian di PKS, (pulangnya) harus siap-siap poligami. Kalau suamimu baru punya dua istri, di PKS itu hal biasa,” tulis Dewi Tanjung, dikutip Senin 12 April 2021.
Bahkan, dengan keyakinan tinggi dan tanpa menyertakan data, Dewi Tanjung mengatakan, istri pejabat PKS wajib mengizinkan suaminya menikah dengan banyak perempuan. Itulah mengapa, dia menganggap pengajian PKS sebagai ‘program poligami’ jamaah.
“Kalau ikut pengajian di PKS harusnya udah siap dong ikut ‘program poligami’. Di PKS kan istri wajib mengizinkan suami nikah lagi, lebih dari 1, 2, atau 3. Pokoknya boleh sampai 4,” urainya.
“Kalau antipoligami, ngapain bangga jadi kadrun dan ikut pengajian PKS?” lanjutnya.
Pernyataan kontroversialnya tersebut kemudian memantik sejumlah respons warganet. Sebagian mengatakan, ucapan Dewi Tanjung sama sekali tak berdasar. Namun, wanita yang belakangan aktif di media sosial itu mengaku tak ambil pusing.
Bukan hanya pengajian, politisi PDIP itu juga bahas paham yang diusung PKS
Di sejumlah cuitannya, Dewi Tanjung memang acap mengungkap rasa bencinya terhadap PKS. Bahkan, dia menyebut, partai oposisi tersebut kerap menggaungkan paham khilafah dan radikalisme di Indonesia. Padahal, menurutnya, hal itu berlawanan dengan perintah Tuhan.
“Nyai pastikan, tahun 2024 nanti, PKS akan tenggelam dan para pengikut khilafah paham radikalisme akan dimusnahkan oleh kekuatan Allah SWT.”
“Nyai yakin, Allah SWT bersama kita yang membela rakyat dan negara dengan kebenaran. Usir partai penghianat bangsa dan usir pengikut khilafah,” kata dia.
Source: HopsID
« Prev Post
Next Post »