Kali ini, Eko Kuntadhi menyoroti soal Yahya Waloni yang mendoakan agar Quraish Shihab cepat mati.
Eko menyindir dengan mengatakan bahwa Yahya Waloni adalah kecoak yang dipakaikan topi putih.
“Inilah akibatnya jika kecoak dipakaikan topi putih!” cuit @eko_kuntadhi pada Selasa, 6 Maret 2021.
Pengikut Twitter Eko juga turut menyoroti akhlak Yahya Waloni yang dinilai buruk.
“Heran liat akhlak manusia satu ini. Tapi gue tambah bingung lagi, ada aja orang yang mau dengar bualan dan ocehan dari kecoak yang dipakaikan topi putih,” kata @sen_zens.
“Mualaf bukannya menjadi lebih baik, malah semakin bejad,” kata @memory_usang.
“Yakin dan percaya aja kepada Tuhan, hanya Dia yang berhak menentukan umur dan mati hidupnya seseorang. Jangankan Yahya Wawa, Mbak Nenong aja sampai hari ini belum dijabah ama Tuhab doa-doanya. Tuhan itu tau mana doa yang tulus dan mana doa dari kaum-kaum munafik,” kata warganet lain.
Sebelumnya, Eko Kuntadhi juga sudah pernah menyoroti soal ceramah lain Yahya Waloni.
Ia mengatakan bahwa Yahya Waloni adalah golongan penceramah yang turut menjadi penyebab aksi teror.
“Kalau besok ada orang yang kembali meledakan Gereja, ya karena dai-dai asal jeplak begini dibiarkan terus berkeliaran,” cuit Eko pada 3 April 2021.
Bersama cuitan itu, Eko membagikan sebuah berita yang membahas bahwa Yahya Waloni mengatakan firman Tuhan Kristen itu palsu.
Dalam kesempatan itu, Eko lalu menyinggung soal sertifikasi penceramah yang menurutnya sudah harus dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ia menyindir bahwa jika MUI tidak bisa mengeluarkan sertifikasi penceramah, maka mereka tidak perlu mengutuk soal terorisme.
Sebab, menurutnya, membiarkan penceramah seperti Yahya Waloni berarti membiarkan akar dari masalah terorisme itu.
“Jika MUI gak bisa melakukan sertifikasi penceramah, gak usah juga mengutuk-ngutuk teroris,” kata Eko.
“Wong, mereka membiarkan ujung masalahnya,” tambahnya.
Source: makassar.terkini.id
« Prev Post
Next Post »
