BENTENGSUMBAR.COM - Beredar tangkapan layar di media social Facebook (FB) terkait sindiran dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sleman. Sindiran itu tertuju untuk kegiatan Hari Buruh Internasional yang digelar oleh Forum Komunikasi Buruh Bersatu (FKBB) di Kantor DPRD DIY pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Anggota DPRD Bumi Sembada tersebut diduga menyindir dengan pernyataan ‘nasi bungkus’ menyusul adanya aksi buruh yang dinilai tak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Tangkapan layar yang diketahui dibuat bertepatan pada 1 Mei tersebut berawal dari pernyataan akun bernama Buntaran Suharjito. Akun tersebut membalas sebuah unggahan yang diposting akun FB bernama Gustan Ganda dengan pertanyaan hari buruh sepi dari aksi demo.
“Demo sepi boss,” tulis akun tersebut dikutip, Minggu, 9 Mei 2021.
Pernyataan Buntaran, dibalas akun Gustan Ganda, yang menulis lelah menjalani realita.
“Mungkin Kesel (lelah) pun mulai kedah (harus) menghadapi realita,” ungkap akun Gustan.
Tak berhenti di sana, akun pertama juga membalas yang tiba-tiba membahas warung padang yang sepi. Tidak tahu persis yang dimaksud apa, namun bahasan warung padang tersebut ditanggapi oleh akun Gustan dengan pernyataan nasi bungkus.
“Sego (nasi) bungkus, sego bungkus,” tulisnya.
Selanjutnya dari pernyataan itu, akun lain bernama Fajar Yoga Duck memberikan potongan video saat FKBB bersiap menggelar aksi Hari Buruh di Kantor DPRD DIY. FKBB dan ratusan pekerja buruh juga menggelar pembagian takjil buka puasa di sepanjang Malioboro pada peringatan Hari Buruh 2021.
Dugaan sindiran yang dilontarkan oleh anggota dewan tersebut membuat FKBB meradang. Pada Rabu (5/5/2021) sejumlah serikat buruh yang tergabung di FKBB mendatangi kantor DPRD Sleman untuk meminta klarifikasi.
FKBB menilai pernyataan anggota dewan bernama Gustan Ganda tersebut mencoreng perjuangan buruh. Anggota dewan yang seharusnya menjadi wakil rakyat tak semestinya melontarkan pernyataan yang dinilai menyinggung para buruh.
Terpisah, Perwakilan FKBB dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DI Dani Eko Wiyono mengaku bahwa dalam pertemuan lanjutan pada Kamis, 6 Mei 2021, sejumlah buruh telah bertemu Gustan Ganda.
“Kamis sudah bertemu dengan anggota dewan ini, dia mengaku yang menulis unggahan tersebut dan tak bermaksud melukai hati buruh. Meski begitu pernyataan itu (sego bungkus) akan ditanggapi berbeda oleh orang lain. Maka kami meminta klarifikasi yang jelas agar ini tak terulang lagi,” terang Dani.
Sejumlah serikat buruh lainnya seperti Ketua FKBB Ruswandi, Sekretaris SBSI Korwil DIY Feldy Nata, dan sejumlah anggota serikat buruh lainnya mendesak agar Gustan membuat klasifikasi terhadap pernyataannya yang dianggap membuat gaduh.
“Kami meminta untuk segera melakukan klarifikasi pada postingan tersebut. Aksi pembagian takjil dan masker itu memiliki makna besar dan bentuk aksi buruh untuk peduli dengan masyarakat di tengah Bulan Ramadhan dalam situasi yang masih rawan terhadap Covid-19. Namun tercoreng karena pernyataan yang kami nilai menyinggung para buruh,” terang Dani.
FKBB juga berharap agar kejadian ini tak terulang, mengingat aksi para buruh ini bukan hanya untuk didengar oleh pemerintah. Namun juga harus menjadi pertimbangan karena roda perekonomian di Indonesia, mayoritas digerakkan oleh pekerja dan pegawai.
Hingga berita ini dibuat, janji anggota DPRD yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sleman untuk membuat klarifikasi belum diwujudkan. Di media sosialnya, Twitter dan Facebook, ia juga belum membuat klarifikasi atas pernyataan yang menyinggung serikat buruh.
Source: Suara.com
« Prev Post
Next Post »