Pakar Yakin Dosa Munarman Bukan Cuma Terorisme: Baiat ISIS Hanya Pintu Masuk

Pakar Yakin Dosa Munarman Bukan Cuma Terorisme: Baiat ISIS Hanya Pintu Masuk
BENTENGSUMBAR.COM - Seorang peneliti mengatakan bahwa dosa Munarman bukan cuma terorisme saja, melainkan akan dikorek lagi oleh aparat dosa-dosanya yang lain. Seperti apa penjelasan selengkapnya? Simak artikel berikut.


Eks Sekretaris Umum organisasi Front Pembela Islam (FPI), Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror pada Selasa, 27 April 2021 lalu, lantaran diduga terlibat dalam kegiatan baiat teroris di tiga kota. Baiat di tiga kota itu diduga dihadiri oleh Munarman.


Namun demikian, Munarman disebut masih bakal berurusan panjang dengan polisi. Pasalnya, masih ada dosa-dosa lain Munarman yang akan dikorek selain kaitannya dengan terorisme dan pembaiatan. Hal itu disampaikan oleh peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto.


Bambang meyakini, soal pembaiatan ini barulah pintu masuk yang digunakan untuk menangkap Munarman. Dan ke depannya, akan dikorek lagi sederet upaya kekerasan yang dilakukan di tahun-tahun lalu.


“Pembaiatan ini hanya pintu masuk lain, konteks lain yang saya sampaikan tadi terkait upaya-upaya kekerasan yang dilakukan beberapa tahun lalu,” kata Bambang Rukminto dilansir Hops.ID dari Medcom, Minggu 2 Mei 2021.


Namun demikian, Bambang tak bisa merinci apa-apa saja dosa Munarman yang lain tersebut. Namun salah satunya adalah terkait apel kebangsaan yang dilakukan FPI di Monas pada tahun 2009 silam.


Bambang yakin, polisi juga bakal memerkarakan seluruh dosa Munarman, dan kesalahan pengacara Habib Rizieq Shihab itu akan dibabat polisi dalam penangkapan ini.


“Beberapa aksi lain yang terkait, ini kemudian rekam jejaknya ada. Kemudian sekarang disangkakan terkait pasal terorisme, terkait baiat ISIS ini hanya pintu masuk bagaimana menangkap Munarman ini,” ujar Bambang.


Seperti diketahui, Munarman ditangkap Densus 88 di kediamannya di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten pada Selasa, 27 April 2021 lalu. Munarman disebut terlibat baiat ISIS di tiga kota.


Tiga kota tempat pembaiatan itu yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Makassar, dan Medan.


“(Ditangkap terkait) baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan,” jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan beberapa waktu lalu.


Usai menangkap eks pentolan FPI itu, polisi lalu menggeledah rumah Munarman dan menyita sejumlah barang-barang mulai dari buku–termasuk buku seruan jihad–handphone hingga diska lepas alias flashdisk.


“Ada buku-buku, ada banyak buku-buku keagamaan. Ada handphone, ada flashdisk. Kurang lebih ada 60-70 item lah yang dibawa,” kata Ketua RT setempat, Kiekid Wirawandika, yang juga turut menyaksikan penggeledahan rumah Munarman oleh tim Densus 88.


Kiekid memastikan, dalam penggeledahan itu, tak ada atribut FPI maupun bahan peledak dari rumah Munarman. “Atribut (FPI) enggak ada, cuma buku-buku. Bahan peledak juga enggak ada.”


Source: Hops.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »