Setahun Berdiri, PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh Sudah Kelebihan Calon Santri

BENTENGSUMBAR.COM - Setahun berdiri  Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiah (PPTI) Nurul Yaqin Batipuah Ateh sudah  kelebihan calon santri yang mendaftar. Dari 50 calon santri baru yang mendaftar tahun 2021 ini, 20 orang pendaftar harus ditolak karena fasilitas yang tersedia hanya untuk 30 santri baru.

Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Islam Batipuah Ateh Yonnarlis, Sabtu, 29 Mei 2021 kepada Sekretaris Caretaker Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tanah Datar Armaidi Tanjung yang berkunjung ke pesantren yang terletak di jalan Tuan Gadang Batipuah, Jorong Balai Mato Aie Nagari Batipuah Ateh, Kecamatan Batipuah Tanah Datar. 

Dikatakan Yonnarlis, di satu sisi tingginya minat masyarakat menyerahkan anaknya ke pesantren ini sangat menggembirakan, namun fasilitas pendidikan pesantren masih sangat terbatas.  

“Alhamdulillah, kini sudah ada tanah seluas 3.826 m2 yang dibeli dari infak, sedekah dan sumbangan masyarakat senilai Rp 500 juta yang dikumpulkan selama bulan melalui gerakan wakaf tunai akhir 2020 lalu. Saat ini juga sudah tersedia Rp 83 juta untuk  mulai membangun ruang belajar dan asrama. Insyaallah, terkumpul Rp 200 juta segera peletakan batu pertama pembangunan 4 lokal belajar berlantai tiga,” tutur Yonnarlis mantan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Padang ini.

Dikatakan Yonnarlis, PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh dibawah Yayasan Islam Batipuah Ateh akta notaris nomor 16 tahun 2020 keputusan Kemenkumham nomor AHU-00147.AH.01.04 tahun 2020.

Cikal bakal terbentuknya pondok pesantren ini berkaitan dengan tingginya keingginan masyarakat Batipuah Ateh secara khusus untuk meningkatkan kualitas hidup terutama dalam bidang agama Islam.

Berdasarkan hal tersebut, Yayasan Islam Batipuah Ateh sebagai sebuah lembaga yayasan  merealisasikan keinginan tersebut, didirikan PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh sebagai lembaga pendidikan agama. PPTI didirikan 9 Nopember 2019. 

Pesantren menggunakan konsep asrama dengan tujuan agar santri dapat fokus dalam pembelajaran dan pesantren dapat sepenuhnya membentuk akhlak santri tanpa pengaruh luar. 

“Saat ini kelas 1 sebanyak 19 santri, 13 laki-laki dan 6 orang perempuan. Saat ini ruang belajar dan asrama berlangsung di samping masjid Hidayah milik masyarakat,” tutur Yonnarlis.   

Sekretaris Caretaker Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tanah Datar Armaidi Tanjung saat bersilaturrahmi dengan santri/santriwati PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh yang tengah belajar menyampaikan agar santri belajar serius, disiplin dan jangan main-main. Santri/santriwati PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh adalah pemimpin masa depan di tengah umat. 

“Santri harus bangga belajar di pesantren. Walaupun terpisah dari orangtua dalam kesehariannya,  tapi santri lebih focus waktunya belajar. Santri terhindar dari hal-hal yang bisa mengganggu proses belajar mengajar yang banyak menimpa anak-anak sebaya santri di luar pesantren,” tutur Armaidi Tanjung, penulis 'buku Anakku! Kenapa Harus Masuk Pesantren' ini. 

Dikatakan Armaidi Tanjung, dengan rutinitas belajar di pesantren, praktek ibadah keseharian yang dijalankan di pesantren dan adanya pengawasan dari guru asrama, maka sangat kecil kemungkinan anak-anak  santri melakukan perilaku nakal dan menyimpang. 

Karena itu, sangat wajar orangtua mulai banyak memasukkan anaknya ke pesantren. Sehingga pesantren PPTI Nurul Yaqin Batipuah Ateh yang baru berdiri setahun saja sudah mampu menolak pendaftar calon santri karena kelebihan kuota daya tampungnya.

(at)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »