Din Syamsuddin Dukung Aksi BEM UI, Ferdinand: Penyembah Baliho Tak Mau Ketinggalan Panggung

Din Syamsuddin Dukung Aksi BEM UI, Ferdinand: Penyembah Baliho Tak Mau Ketinggalan Panggung
BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Din Syamsuddin yang mendukung aksi BEM UI yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan melabelinya ‘King of Lip Service’.


Ferdinand Hutahaean lewat cuitannya di Twitter, Selasa 29 Juni 2021, menyebut Din Syamsuddin sebagai kaum penyembah baliho hendak ambil peran terkait polemik kritikan BEM UI terhadap Presiden Jokowi itu.


“Kaum kilafah, penyembah baliho dan pembenci pemerintah, semua mengambil peran dalam keriuhan ini,” cuit Ferdinand Hutahaean.


Menurutnya, para penyembah baliho tersebut juga tak mau ikut ketinggalan melihat ada ‘boneka lucu’ yang ingin terkenal tengah mencari nama di publik.


“Tak mau ketinggalan panggung melihat ada boneka-boneka lucu yang lagi pengen terkenal sedang meloncat-meloncat diatas panggung,” tuturnya.


Ia pun merasa kasihan dengan nasib bangsa Indonesia yang menurutnya dipenuhi kaum munafik yang merasa suci.


“Nasib bangsaku, kaum munafik merasa suci,” ujar Ferdinand Hutahaean.


Sebelumnya, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyayangkan sikap rektorat UI yang memanggil pengurus BEM UI terkait polemik kritikan terhadap Presiden Jokowi.


“Maka seyogianya rektorat UI tidak menyikapi sikap BEM UI secara represif dan otoriter. Begitu pula pihak yang tidak setuju dengan pandangan BEM UI, sebaiknya ajukan argumen dan fakta tandingan,” kata Din Syamsuddin, Selasa 29 Juni 2021 seperti dikutip dari Detik.com.


Ia pun menilai, unggahan poster ‘Jokowi King of Lip Service’ itu sejatinya mencerminkan sikap anak muda yang kritis.


Pasalnya, menurut Din, mahasiswa sudah sepatutnya berpikir kritis untuk melihat realitas kehidupan masyarakat yang terjadi saat ini.


“Sikap dan pandangan BEM UI tentang Presiden Joko Widodo sebagai King of Lip Service mencerminkan sikap anak muda kritis. Mahasiswa memang diajari berpikir kritis terhadap realitas kehidupan masyarakatnya. Itu hal biasa di kampus. Justru aneh kalau sivitas akademika kehilangan daya kritis, apalagi cenderung membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar,” ungkapnya.


Selain itu, Din Syamsuddin juga menilai aksi BEM UI tersebut mewakili sikap banyak orang yang tidak memiliki keberanian untuk menyuarakan aspirasinya. Menurutnya, sikap mahasiswa UI itu layak dipuji sebagai sikap intelektual sejati.


“Pandangan BEM UI sebenarnya pandangan banyak orang. Namun BEM UI memiliki keberanian moral untuk menyuarakannya. Hal itu harus dipuji, apalagi jika pandangan itu disertai bukti atau argumentasi. Itu sikap intelektual sejati,” ujarnya.


Source: terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »