Keputusan itu tepat dengan keputusan pemerintah Indonesia yang sejak awal telah menyatakan meniadakan ibadah haji tahun ini. Keputusan itu juga menjadi jawaban atas polemik di tanah air tentang dana haji. Sejak awal, memang isu beredar bahwa dana haji telah digunakan pemerintah.
Salah satu tokoh nasional yang ikut menyoroti dana haji, adalah Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Bahkan politikus PKS ini mendesak badan pemeriksa keuangan (BPK) agar melakukan audit dana haji.
Menurut Hidayat, sekalipun pemerintah mengklaim dana calon jamaah haji aman, tapi BPK dan pemerintah tidak bisa mengabaikan adanya kecurigaan masyarakat atas penggunaan dana haji tersebut. Terlebih setelah pemerintah kembali memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jamaah haji tahun 2021.
Menanggapi itu, aktivis Islam Jaringan Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli menilai, Hidayat Nur Wahid telah menyebar fitnah dan hoaks terhadap pemerintah. Dia mendesak agar HNW mengklarifikasi dan minta maaf.
“Sebelum ini Hidayat Nur Wahid PKS bikin hoax ada kuota 45 ribu untuk jemaah haji di luar Saudi. Bagaimana ini, cukup dia ngaku malu, ngaku salah atau harus diperiksa,” kata Guntur Romli, Ahad, 13 Juni 2021.
Kata dia, HNW bahkan memuji Menteri Agama Malaysia yang katanya telah sukses melobi Arab Saudi untuk kuota haji.
“Hidayat Nur Wahid itu lama di Saudi, lulusan Saudi, dia bisa mengikuti website resmi dan media-media Saudi soal haji yang tidak pernah infokan kuota 45 ribu unt haji luar Saudi, dia dapat hoax itu darimana? Ini pembuat hoax yang jahat,” kata Guntur.
Guntur bilang bahwa HNW telah membuat hoaks dan kegaduhan tapi tidak ditindak. “Ini pembiaran, dari Haikal Hassan, Hidayat Nur Wahid PKS, siapa lagi ya?” sebutnya.
Sumber: fin.co.id
« Prev Post
Next Post »