Termasuk nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang elektabilitasnya selalu berada di lima besar. Ridwan hanya kalah oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal itu, tokoh asal Jawa Barat, Eka Gumilar menilai Ridwan Kamil mempunyai peluang yang sangat bagus untuk bersaing di pemilihan presiden 2024.
Alasannya menurut Eka, tokoh-tokoh yang menjadi saingan Ridwan Kamil mempunyai kelemahan.
"Misalnya saja Pak Prabowo, itu sudah beberapa kali berlaga dan tidak berhasil, kini mau ikut lagi di 2024 bersaing dengan tokoh muda, apakah pemilihnya akan sebanyak Pilpres 2019 lalu?", jelas Eka.
Sementara itu kata Eka, Ganjar Pranowo akan mengalami persaingan internal dengan puteri Ketua Umum PDIP, Puan Maharani. Akan menjadi sulit bagi Ganjar untuk mendapatkan tiket dari Megawati.
"Sedangkan Puan minim dukungan, kecuali loyalis Mega", lanjutnya.
Satu lagi tokoh yang diperhitungkan yaitu Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, tapi belum jelas apakah AHY akan diusung jadi capres atau cawapres.
Lalu bagaimana dengan Anies? Eka menilai Anies akan mendapat serangan bertubi-tubi dari oligarki karena mempunyai basis massa oposisi.
"Jika Anies maju, isu politik identitas akan dimainkan oleh cukong-cukong karena di belakang Anies ada tokoh-tokoh Islam yang cenderung berseberangan dengan keinginan oligarki. Mereka akan berupaya untuk menjegal Anies", kata Eka.
Hal itulah yang menurut Eka Gumilar menjadi peluang bagi Ridwan Kamil untuk berlaga di 2024.
Selain tokoh muda dan muslim yang taat, Eka Gumilar juga menilai selama ini Ridwan Kamil minim diterpa isu negatif.
"Ridwan Kamil minim isu negatif, seperti halnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, tapi Ridwan Kamil telah berpengalaman di birokrasi, leadershipnya terbukti dari perjalanan karir politik dari Walikota Bandung hingga menjabat Gubernut Jawa Barat."
"Dan yang signifikan menurut saya, Jawa Barat merupakan lumbung suara nasional, salah satu provinsi kunci pemenangan pemilu", tandas Eka.
Ridwan Kamil: Saya Tahu Diri Belum Berpartai
Sebelumnya Ridwan Kamil mengaku mengedepankan etika politik dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski, mengantongi elektabilitas tinggi di bursa Pilpres 2024.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, dirinya selama ini memegang dua filosofi politik dalam memimpin, yakni politik akal sehat dan tahu diri. Menurutnya, tingkat elektabilitas dan popularitas dirinya yang dilansir sejumlah lembaga survei bisa diperhitungkan partai politik atau tidak sama sekali.
"Saya tahu diri. Saya ini belum berpartai, saya tidak tahu apakah dengan hasil survei untuk 2024 apakah akan dilamar atau akan diajak partai politik, saya tidak tahu. Kalau batinnya terbuka bismillah, kalau tidak terbuka ya tidak masalah," ungkap Kang Emil di Surabaya, Sabtu, 28 Mei 2021.
(*)
« Prev Post
Next Post »