Kiai NU Tuding Arie Untung Hanya Benci Pemerintah: Ini Orang Belajar Agama ke Siapa, Sih?

BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau NU DKI Jakarta, Taufik Damas heran membaca pernyataan Arie Untung terkait ibadah haji di media sosial. Bahkan, Taufik sampai bertanya-tanya, kepada siapa sosok tersebut belajar memahami agama?

Diketahui, sebelumnya Arie Untung mengaku kecewa usai pemerintah melarang calon jemaah haji berangkat ke Arab Saudi. Pada kesempatan yang sama, dia berandai-andai, bagaimana jadinya jika di kemudian hari, pintu surga juga tertutup untuk masyarakat Indonesia?

“Bagaimana kalau Allah membuka pintu surga untuk beberapa negara, tapi Indonesia gak termasuk? Coba kalau di dunia saja gak mau ditemuin kita, gimana di akhirat?” ujar Arie Untung, dikutip dari Pikiran-rakyat, Sabtu 5 Juni 2021.

Melansir Hops.id, Sabtu, 5 Juni 2021, pernyataan Arie Untung tersebut langsung ditanggapi kiai NU, Taufik Damas melalui akun media sosial pribadinya. Taufik mengaku heran, bagaimana mungkin ada seseorang yang membuat perandaian tanpa memikirkan unsur rasionalitasnya?

Padahal, dalam ilmu balaghah, ada istilah yang dinamakan tamanny atau perandaian yang tak mungkin atau mustahil terjadi. Pada kasus ini, kata dia, Arie Untung sejatinya sedang memainkan narasi tersebut.

“Ini orang belajar agamanya sama siapa, sih? Kata ‘kalau’ yang dia pakai dalam konteks ini, dalam ilmu balaghah, disebut tamanny, yaitu pengandaian yang tidak mungin terjadi,” tulisnya melalui akun Twitter @taufikdamas.

“Sama dengan orang tua yang berandai-andai kembali muda. Allah tidak mungkin bersikap seperti itu. Tidak mungkin itu berbeda dengan tidak mampu. Berbuat apapun, Allah mampu,” ujarnya.

Lebih jauh, Taufik Damas menduga, Arie Untung tidak sedang benar-benar bicara naik haji dalam konteks keagamaan, melainkan politik. Presenter kenamaan Indonesia itu, menurutnya, mungkin hanya tak senang dengan pemerintah. Sehingga, selalu merasa benci dengan berbagai keputusan yang dibuat.

Lagipula, kata dia, semua pihak tentu paham, pembatalan haji tersebut sejatinya disebabkan pandemi, bukan kepentingan lain.

“Pengandaian seperti itu kemungkinan besar karena dia sedemikan benci kepada keputusan pemerintah.”

“Padahal, alasan tidak ada keberangkatan haji tahun ini sangat jelas, yakni pandemi. Konyol banget,” kata Taufik Damas.

Ini orang belajar agamanya sama siapa sih? Kata "kalau" yg dia pakai dalam konteks ini, dalam ilmu balaghah disebut tamanny, yaitu pengandaian yang tidak mungkin terjadi. Sama dg orang tua yang berandai kembali muda.

(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »