Permintaan JK kepada Anies Baswedan tersebut ia sampaikan lewat video wawancaranya yang tayang di kanal Youtube BeritaSatu, seperti dilihat pada Minggu 13 Juni 2021.
Dalam tayangan video itu, awalnya JK kembali membahas Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu. Menurutnya, kala itu JK mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
JK mengatakan, meski saat itu dirinya berada di lingkaran Istana namun ia tak sejalan dengan partai pendukung pemerintah.
Pasalnya, bukannya mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok namun JK malah memberi dukungannya kepada Anies Baswedan.
Bahkan, kata JK, dirinya sendiri yang melobi Ketua Umum Partai Gerindra aprabowo Subianto dan Presiden PKS saat itu Sohibul Iman untuk mengusung Anies sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017-2022.
“Saya yang mendukung dia (Anies Baswedan) jadi calon gubernur. Ya, itu benar. Malam-malam atau 12 jam sebelum penutupan, saya telepon Pak Prabowo dan Ketua PKS, semuanya setuju,” ujar Jusuf Kalla dalam tayangan video itu, seperti dikutip dari Genpi.co.
JK pun menyebut, seandainya Ahok yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta maka situasi Ibu Kota nantinya tidak akan kondusif karena akan timbul keributan.
Hal itulah, menurut JK, yang kemudian bakal berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi yang baru memasuki periode pertama.
“Ada bahayanya, mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, ribut ini. Bisa-bisa kena akibatnya juga ke Pak Jokowi,” ungkapnya.
Kendati mendukung Anies Baswedan saat Pilgub 2017 lalu, namun JK meminta kepada mantan Mendikbud itu agar tak terburu-buru berbicara soal Capres 2024 lantaran DKI Jakarta saat ini masih memiliki sejumlah masalah.
“Saya bilang ke Anies Baswedan, jangan bicara pencapresan sekarang. Bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya,” ujarnya.
Sumber: terkini.id
« Prev Post
Next Post »