BENTENGSUMBAR.COM - Direktur Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Abdul Chair Ramadhan menduga, mantan pentolan ormas Front Pembela Islam Habib Rizieq sengaja dipenjara lantaran kepentingan politilk, yakni sebagai persiapan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Abdul Chair sendiri sudah memprediksi jauh-jauh hari terkait vonis empat tahun penjara yang dijatuhkan kepada Habib Rizieq dalam kasus hasil swab test di RS Ummi Bogor.
Pihaknya menganggap, vonis tersebut sebenarnya kental muatan politik ketimbang pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).
Sehingga bisa dikatakan keputisan Majelis Hakim itu tidak adil lantaran sarat akan berbagai kepentingan politik dari sejumlah pihak.
Oleh sebabnya, kata dia, publik dan pihaknya semakin yakin kalau vonis yang diberikan ke Habib Rizieq tak lain sebagai persiapan perhelatan Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
“Vonis tersebut makin memperteguh keyakinan publik bahwa, Habib Rizieq Shihab memang harus masuk bui sampai melewati pilpres dan pileg,” ujarnya, dikutip Hops dari JPNN.com, pada Jumat, 25 Juni 2021.
Alasannya, pihak hakim sendiri enggan melihat fakta persidangan ketika jaksa belum bisa membuktikan keonaran akibat informasi seputar hasil tes usap HRS, seperti tuntutan yang dilayangkan tersebut.
Terlebih pihaknya menilai, kegaduhan yang ada di jejaring maya sebenarnya tidak bisa disamakan dengan yang terjadi di kehidupan nyata.
“Kegaduhan di media sosial seperti YouTube tidak dapat disamakan dengan keonaran di alam nyata,” imbuhnya.
Mantan pentolan ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) divonis empat tahun penjara terkait kasus Swab RS Ummi Bogor.
Menanggapi hal tersebut, pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga justru menilai, semakin mendapat perlakuan tidak baik, maka pengaruh HRS justru semakin besar.
Jamiluddin mengungkapkan, secara politis vonis terhadap Habib Rizieq tersebut justru dikhawatirkan bisa menambah massa, khususnya anak-anak bangsa yang simpati kepadanya.
Nantinya, massa simpatisan ini bisa menjadi kekuatan baginya menjalani hukuman yang dinilai tidak berkeadilan.
Terlebih pendukung Habib Rizieq tersebar di berbagai daerah Indonesia dengan jumlah yang cukup banyak. Mereka pun militan dan tidak segan-segan bergerak bila mendapat perintah darinya.
“Para pendukung Rizieq tersebar di Indonesia yang jumlahnya cukup besar. Mereka ini sangat militan yang dapat digerakan kapan saja oleh Rizieq,” kata Jamiluddin, dikutip Hops dari Rmol pada Jumat, 25 Juni 2021.
Oleh sebabnya dia menilai, pengaruh Rizieq jelang Pemilihan Presiden 2024 nanti masih besar dan sangat diperhitungkan.
Tentu dukungannya akan sangat diperhitungkan oleh siapa saja yang akan bertarung pada pilpres mendatang.
Pengajar di Universitas Esa Unggul ini memaparkan, hal tersebut terkait dengan pengaruh Habib Rizieq secara politik, yakni semakin dia mendapat perlakuan tak mengenakan, maka semakin mengerikan pula pengaruhnya terhadap geraka massa.
“Jadi, semakin Rizieq dizalimi, akan semakin besar pengaruhnya secara politis. Hal itu harusnya disadari lawan-lawan politik Rizieq,” imbuhnya.
(*)
« Prev Post
Next Post »