Ketua DPR Puan Maharani: Generasi Muda Penggerak Reformasi Kebiasaan Baru

BENTENGSUMBAR.COM - Virus Covid-19 kini mulai menyerang generasi muda. Mereka yang tadinya dianggap lebih imun terhadap virus ini sekarang tidak boleh menganggap enteng. Pasalnya, varian Delta yang mulai marak di Indonesia terbukti lebih mudah menyerang orang berusia muda. 

“Anak-anak muda Indonesia, mari kita terapkan generasi yang lebih sehat dan peduli terhadap orang-orang di sekitarnya dengan cara mengadaptasi kebiasaan baru,” ucap Ketua DPR RI Puan Maharani.

Pasalnya, saat ini lonjakan kasus Corona belum menunjukkan tanda akan segera berakhir. Artinya butuh upaya yang lebih optimal dan menyeluruh dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk menerapkan serta mempromosikan adaptasi kebiasaan baru.

“Kasus Corona pernah mereda di Indonesia, tapi kemudian naik lagi dengan cepat dan dengan angka yang fantastis karena kita lengah. Kita mulai berani buka masker di tempat umum, mulai melonggarkan protokol kesehatan,” kata Puan.

Dia memahami bahwa masyarakat mulai jenuh akibat terlalu lama membatasi aktivitas selama hampir dua tahun. Pergerakan terbatas, kemanapun harus memakai masker dan rajin cuci tangan. Dia juga menemukan, masyarakat mulai sering berkumpul di ruang-ruang publik dengan mengabaikan prokes.

“Tapi kan keselamatan juga kesehatan kita dan orang-orang yang kita sayangi lebih penting. Jadi mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan keadaan,” ujar Alumni FISIP Universitas Indonesia ini.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendapati bahwa tingkat kepatuhan memakai masker pada Juni 2021 mencapai titik terendah, persentasenya hanya 20% sampai 25%. Padahal, awal 2021 persentasenya mencapai rata-rata 60%-70%.

Adapun pada Mei 2021, di Bali penggunaan masker mencapai 88,89%, Jawa Barat 73%, Jawa Tengah 75%, dan Sumatera Utara 62,76%. Menurut Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, tingkat kepatuhan ini sangat berhubungan dengan tingkat sebaran kasus baru Covid-19.

Kasus aktif Corona tercatat lebih tinggi di daerah yang tingkat kepatuhan masyarakatnya di bawah 70%. DKI Jakarta termasuk wilayah yang cakupan vaksinasi bagus, namun angka kasus Covid-19 justru meroket minggu-minggu ini.

“Vaksinasi memang penting, tapi menjaga protokol kesehatan juga penting. Kedua hal ini harus berjalan beriringan. Kita harus mereformasi kebiasaan kita,” ucap Politikus PDI Perjuangan ini.

Kedua hal tersebut, lanjut Puan, sangat penting agar Indonesia bisa segera memulihkan ekonomi dan aspek sosial. Dengan demikian, kesehatan masyarakat tetap terjamin, perekonomian pun bisa berjalan.

“Kebiasaan baru ini di antaranya meminimalisir kontak dengan orang sekitar, terutama bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit, masker harus dipakai dengan benar, jaga jarak aman, dan selalu cuci tangan dengan sabun,” kata dia.

Mantan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini mengingatkan risiko terpapar cukup tinggi bagi orang-orang yang punya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau paru-paru. Selain itu, dia juga menyarankan masyarakat tetap di rumah bila merasa tubuh kurang fit.

Sementar itu, masker perlu digunakan dengan cara yang benar yakni menutupi bagian hidung, mulut, juga dagu. Dia juga menyarankan untuk memakai dua lapis masker sebagai perlindungan maksimal, serta mengganti masker 6 jam sekali atau dirasa sudah lembab.

“Kita juga harus berusaha menghindari kontak dengan barang-barang yang sering dipegang banyak orang, apalagi ketika berada di ruang umum. Kalau perlu Melakukan desinfektan terhadap benda-benda yang berpotensi penularan,” ujar Puan.

Selain itu, dia mengingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun secara tepat, yaitu minimal selama 20 detik dan menggunakan sabun anti-bakteri. Jika tidak tersedia, dia menyarankan menggunakan hand sanitizer untuk menjaga tangan tetap bersih dari virus.

“Kebiasaan ini terdengar sederhana, tapi penerapannya butuh disiplin dan kesabaran tinggi. Ada kalanya kita capek melakukan ini setiap hari, tapi percayalah ‘bisa itu karena biasa’. Jadi kuncinya ya memang harus dibiasakan,” tutur dia.

Sebagai informasi, Indonesia mencatat penambahan 21.342 kasus baru Covid-19 pada Minggu, 27 Juni 2021. Jadi, total kasus positif saat ini sebanyak 2.115.304.

Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 9.394 kasus, menyusul di bawahnya Jawa Barat dengan 3.988 kasus, dan Jawa Tengah dengan 2.288 kasus.

Sementara itu, kasus positif bertambah 21.342 menjadi total 2.115.304 kasus, pasien sembuh bertambah 8.024 menjadi total 1.850.481, dan pasien meninggal bertambah 409 menjadi keseluruhan 57.138 kasus. Adapun, sebanyak 98.904 spesimen diperiksa di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 129.891.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »