Pasalnya, Denny mempersoalkan pernyataan partai Demokrat yang menyerukan perang melawan buzzer yang melindungi pemerintahan.
Bahkan, dia mengklaim partai Demokrat merupakan partai yang juga memiliki pasukan buzzer.
Terkait pernyataan Denny, Mualimin menerangkan, cara kerja buzzer selalu melibatkan penyandang dana, motif, kerjasama tim, dan pelindung dari sisi hukum.
Untuk itu, memelihara buzzer hanya mungkin dilakukan pihak yang memiliki akses ke anggaran.
"Jadi, buzzer hanya mungkin dipelihara oleh pihak yang sedang berkuasa atau rezim. Tuduhan Denny Siregar ke partai Demokrat mengada-ngada," kata, dilansir dari GenPI.co pada Jumat, 30 Juli 2021.
Menurutnya, Denny seperti copet teriak copet, artinya menyamarkan borok diri, dia menuduh pihak lain memelihara buzzer.
"Kalau Demokrat yang oposisi, tak berkuasa, tak punya dana, dan lemah finansial dituduh memelihara buzzer, lalu Denny Siregar apa dong? Mbahnya buzzer?," tegas dia.
Mualimin juga menjelaskan, Denny ini lagi memainkan manuver keras-kerasan teriak, sebab yang utama adalah siapa suaranya yang paling kencang.
"Denny ini seperti kumbang, tugasnya mendengung siang malam untuk kepentingan rezim," tuturnya.
(*)
« Prev Post
Next Post »