Sang Suami Sekarat karena Covid-19, Wanita Ini Justru Berkeras Perjuangkan Spermanya, Alasannya Mengejutkan!

Sang Suami Sekarat karena Covid-19, Wanita Ini Justru Berkeras Perjuangkan Spermanya, Alasannya Mengejutkan!
BENTENGSUMBAR.COM - Seorang wanita dengan alasan mengejutkan berkeras memperjuangkan sperma sang suami yang tengah sekarat karena terjangkit Covid-19.


Wanita itu secara emosional mengajukan permohonan ke pengadilan tinggi Gujarat, India, pada Senin malam, 20 Juli 2021, memohon untuk mengambil sperma suaminya.


Alasan di baliknya membuat terkejut sekaligus terharu lantaran hal itu rupanya ia lakukan demi meneruskan garis keturunan bersama sang suami yang tengah sekarat akibat terpapar Covid-19.


Dilansir terkini.id dari Sindonews pada Kamis, 22 Juli 2021, wanita itu bersama dengan sang mertua pergi ke pengadilan dengan permohonan darurat.


Ia mengatakan bahwa rumah sakit telah memberi tahu bahwa suaminya yang berusia 29 tahun mungkin tidak bertahan hidup lebih dari sehari.


Oleh karena itu, ia lantas mendesak pengadilan untuk memutuskan agar materi biologis suaminya dijaga sehingga ia tetap bisa menjadi ibu bagi anaknya di kemudian hari dengan menggunakan teknologi reproduksi bantuan.


Orang tua pasien alias sang mertua ternyata juga memberi dukungan penuh terkait keinginan menantunya tersebut.


Setelah mendengar pembelaan, pengadilan tinggi Gujarat pada hari Selasa lalu mengarahkan rumah sakit Vadodara untuk mengawetkan sperma pasien Covid-19 yang sekarat, seperti yang diminta oleh istrinya.


Rumah sakit awalnya menolak permintaannya karena pasien tidak dalam kondisi untuk memberikan persetujuan.


Itu karena pasien tidak sadarkan diri dan menggunakan alat bantu hidup setelah mengalami kegagalan beberapa organ.


Rancangan Undang-Undang (RUU) Teknologi Reproduksi Berbantu yang tertunda menetapkan bahwa sperma pria tidak dapat diperoleh tanpa persetujuannya dan manajemen rumah sakit bersikeras pada aturan tersebut.


Keluarga pasien akhirnya bergegas ke pengadilan melalui advokat Nilay Patel dan meminta petunjuk kepada ahli medis yang bersangkutan untuk mengumpulkan dan menyimpan sperma sesuai dengan saran medis.


Pengacara pun meminta pengadilan untuk segera mendengarkan kasus tersebut dan Hakim Ashutosh Shastri pada akhirnya setuju.


Sebagai informasi, pasien telah dirawat sejak 10 Mei 2021 lalu dan dokter telah menyampaikan kepada keluarga bahwa ia mungkin tidak dapat bertahan hidup bahkan untuk sehari.


Sementara itu, pengadilan mengatakan bahwa jika kasus ini tidak segera ditangani, maka akan menciptakan situasi yang tidak dapat diubah.


Pengadilan, seperti dikutip dari Times of India, memberikan izin untuk mengumpulkan sperma pasien dan memerintahkan rumah sakit untuk mengawetkannya.


Namun, pengadilan tidak memberikan izin untuk melanjutkan inseminasi buatan sampai ada perintah lebih lanjut.


Pengadilan kemungkinan akan mendengarkan kasus itu lagi pada hari Kamis ini, 22 Juli 2021.


Source: terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »