Hari Kemerdekaan, Puan Maharani Mengingat Kutipan Sang Kakek yang Menginspirasi Generasi Muda Bangsa

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengingat kutipan sang Kakek, Presiden Soekarno, yang menginspirasi generasi muda bangsa Indonesia. Kutipan itu adalah "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Perkataan Bung Karno ini berkumandang di hati Puan bertepatan dengan momen Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-76.

“Optimisme tentang peran besar yang pernah digelorakan Bung Karno menginspirasi bagi generasi muda untuk membangun bangsa. Kutipan itu masih sangat relevan karena anak muda zaman sekarang masih harus berjuang. Perjuangan yang bukan melawan penjajahan, tetapi, menyelesaikan tantangan perkembangan zaman,” kata Puan dalam keterangan persnya.

Menurut Puan, kutipan tersebut mencerminkan betapa pentingnya anak muda di mata Bung Karno. Mereka adalah orang-orang yang akan menghadapi berbagai problema dan harus memecahkannya demi kemajuan Tanah Air. Maka, Puan meminta anak-anak bangsa untuk mendedikasikan diri bagi NKRI.

Politisi PDI-P itu memandang bahwa generasi muda harus memiliki karakter yang kuat. Sifat yang harus dikedepankan ialah kebaikan yang luhur, jiwa nasionalis, serta cerdas dalam memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasalnya, persaingan di masa depan akan lebih sulit dari saat ini. Anak muda sebaiknya terus dinamis untuk menyesuaikan diri pada perkembangan dengan tetap mempertahankan kekuatan moral, dan kontrol sosial agar untuk adat serta budaya Indonesia.

“Generasi selanjutnya itu akan jadi tumpuan bangsa Indonesia di masa depan, maka harus memiliki kekuatan moral yang kuat dalam pertempuran modern. Kuat bertahan dalam perkembangan zaman dan punya idealisme yang dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” tutur Puan.

Menurut Puan, kutipan Bung Karno di atas juga menandakan bahwa Sang Kakek percaya pada potensi anak muda yang dapat memegang kendali sebagai armada kemajuan negara. Peran pemuda sangat penting untuk mengisi pembangunan negara dan mempertahankan kemerdekaannya. Peran pemuda dan pemudi sangat besar pengaruhnya. 

“Baik itu dalam lingkup ilmu pengetahuan atau etika, pemuda akan mengubah status suatu negara. Anak muda yang baik akademisnya, baik moralnya, baik karakternya, akan membawa kebaikan dan manfaat besar,” kata Puan.

Sebaliknya, jika moral pemuda tidak baik maka akan mencoreng masa depan negara. Apalagi, di masa yang sudah memungkinkan penyebaran informasi dengan sangat cepat sekali. Perilaku buruk akan mudah tersebar di internet dan menjadi olok-olok secara internasional.

“Kita membutuhkan kerelaan dari kaum muda. Sifat yang tanpa pamrih memberikan sumbangsih seperti cita-cita para pendiri bangsa. Pemuda harus menyadari dan memahami bahwa perjuangan untuk Indonesia menjadi negara yang berdaulat harus terus dipertahankan. Isi kemerdekaan dengan hal-hal baik,” ujar Puan.

Indonesia di masa depan harus benar-benar memiliki politik yang berdaulat, kemandirian pada bidang ekonomi, dan hubungan kuat dengan budaya. Sifat luhur tersebut untuk menjaga empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pemuda Indonesia juga bisa kritis terhadap isu-isu nasional. Kritis ini dalam artian disertakan dengan solusi yang konstruktif. Jangan sampai kritis itu diartikan sebagai mengkritik yang destruktif. Pasalnya, dalam membangun bangsa diperlukan produktivitas, bukan saling menjatuhkan.

“Kita harus menjadi orang yang mengutamakan kepentingan bersama. Jaga persatuan dan kesatuan. Toleransi dan menghargai perbedaan dalam kehidupan, kita hormati kebhinekaan Indonesia,” ujar Puan.

Slogan itu harus benar-benar diterapkan ke depannya, karena Indonesia punya keberagaman komoditas dan multikultural. Tugas ini tidak bisa dilakukan sendirian dan harus dilakukan bersama-sama. Melalui ide, kreativitas dan karya yang dapat bermanfaat serta dapat menjaga keutuhan negara kita saat ini.

Kebangkitan anak muda diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Ada urgensi dalam pembangunan itu. Perjuangan membangun Indonesia ini tidak terlepas dari peran pemuda.

“Masa pandemi tentunya beda dengan masa penjajahan, Perjuangan kemerdekaan dari perjuangan kurang lebih sama dengan semangat menjaga kesehatan di masa sekarang,” kata Puan.

Dalam rangka memperingati 76 tahun kemerdekaan Indonesia, Puan mengajak untuk mengingat kutipan Soekarno tentang anak muda. “Bagi saya, semangat serta peran pemuda dalam mencapai kemerdekaan adalah semangat yang harus ditularkan secara turun temurun,” katanya.

Di bulan Kemerdekaan ini, Puan meminta masyarakat khususnya generasi muda untuk menyebarkan semangat baru dan harus membangkitkan kepedulian dalam mengatasi krisis ekonomi dan kesehatan. Puan mengajak anak muda bekerja sama menunjukkan ketangguhan, kemampuan, sekaligus adaptasi kuat untuk mengisi kemerdekaan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »