Lonjakan Covid-19 dan Potensi Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental

Lonjakan Covid-19 dan Potensi Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental
DUNIA tengah dilanda Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun lebih. Ini membuat banyak negara di belahan dunia lainnya memilih untuk menutup sementara negaranya hingga pandemic berakhir. Dengan keputusan tersebut, pandemi pun mulai berkurang di beberapa negara. Tapi tidak dengan negara yang semakin melonjak kasus Covid-19, salah satunya Indonesia.


Akhir-akhir ini terdapat kabar lonjakan kasus Covid-19 yang kembali melanda Indonesia, ditambah munculnya beberapa varian baru dari Covid-19 yang membuat pemerintah harus mengambil keputusan untuk melakukan kembali PPKM.


Saat ini menjadi situasi yang sulit diterima masyarakat. Karena dengan adanya keputusan tersebut, masyarakat akan lebih lama untuk tetap dirumah. Hal ini membuat banyak orang merasa drop. Mereka merasa kesehatan mentalnya begitu terhantam hingga akhirnya depresi, baik terhadap diri sendiri atau keadaan yang serba-tidak pasti. Ditambah kabar lonjakan kasus covid-19 yang tinggi.


Pandemic sangat berdampak besar bagi kesehatan mental yang menyebabkan emosi yang tidak stabil seperti stres, kecemasan, kesepian, rasa bersalah, ketakutan dan lainnya. Hampir semua kalangan merasakan gangguan kesehatan mental.


Banyak pemicu dari terganggunya kesehatan mental masyarakat misalnya di PHK dari tempat kerja sehingga membuat perekonomian masyarakat menjadi sulit, KDRT, kehilangan anggota keluarga karena Covid-19, isolasi dan lainnya.


"Isolasi, ketakutan, ketidakpastian, kekacauan ekonomi, itu semua menyebabkan atau dapat menyebabkan tekanan psikologis," kata Direktur Departemen Kesehatan Mental Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Devora Kestel


Ini membuat masyarakat menjadi khawatir karena jika Covid-19 ini belum berakhir juga, akan membuat keadaan semakin terpuruk, perekonomian semakin merosot tajam dan angka kematian juga semakin tinggi.


Kondisi ini akan jadi lebih parah bagi orang-orang yang memang punya masalah kesehatan mental sebelumnya, atau yang berpenghasilan rendah.


Kesehatan mental juga berpengaruh pada hubungan kita dengan masyarakat. Seseorang yang mempunyai gangguan mental akan sulit beradaptasi dengan orang banyak. Dan untuk membangun kembali kedekatan tersebut butuh waktu yang lama.


Dilansir dari laman Halodoc mengenai survey WHO tentang kesehatan mental di masa pandemi, dalam sebuah pernyataan, menyebut ada sejumlah faktor yang bisa memicu kondisi kesehatan mental, mulai dari kepedihan, isolasi, hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan yang muncul akibat pandemi. 


Hal itu juga disebut bisa memperburuk kondisi yang sebelumnya sudah ada. Malahan, tidak sedikit orang yang akhirnya melarikan diri dengan cara mengonsumsi alkohol, mengalami insomnia, hingga kecemasan. Kendati begitu, WHO menyebut masih harus mengumpulkan lebih banyak data untuk mempelajari dampak COVID-19 yang satu ini.


Oleh karena itu pentingya menciptakan lingkungan yang positif sesama masyarakat. Sehingga dapat mengurangi gangguan kesehatan mental. Berikut ini beberapa hal sederhana yang dapat meningkatkan kesehatan mental:


1. Katakan Hal Positif pada Diri Sendiri 


Penelitian menunjukkan bahwa cara kamu berpikir tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada kejiwaan kamu. Ketika kita memandang diri kita dan hidup kita secara negatif, maka kita juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, maka hal ini membuat kamu lebih optimis.


2. Olahraga


Tubuh akan melepaskan endorfin yang membantu menyingkirkan stres dan meningkatkan suasana hati kamu sebelum dan sesudah berolahraga. Itulah sebabnya olahraga adalah cara penangkal stres, kecemasan, dan depresi yang ampuh. Carilah cara-cara kecil untuk menambah aktivitas olahraga, seperti naik tangga, atau jalan kaki ke tempat yang dekat.


3. Makanlah Makanan yang Enak

Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan, makan lezat dan sehat juga menyehatkan otak. Karbohidrat (dalam jumlah sedang) meningkatkan serotonin, bahan kimia yang terbukti memiliki efek menenangkan pada suasana hati. Sementara itu makanan kaya protein membantu kamu tetap waspada.


4. Terbukalah pada Seseorang


Mengetahui bahwa kamu dihargai oleh orang lain adalah penting untuk membantu kamu berpikir lebih positif. Belajar terbuka kepada orang lain, yang membuat kamu lebih mampu berpikir positif dan semakin mengenal diri sendiri. 


5. Lakukan Sesuatu untuk Orang Lain


Penelitian menunjukkan bahwa membantu orang lain memiliki efek menguntungkan pada perasaan kamu tentang diri sendiri. Bersikap membantu dan ramah adalah cara yang baik untuk membangun harga diri. Makna yang ditemukan dalam membantu orang lain memperkaya dan memperluas hidupmu.


6. Istirahat


Pada saat-saat semua pekerjaan terasa seperti terlalu banyak, menjauhlah, dan lakukan apa pun kecuali hal yang membuat kamu semakin stres, setidaknya sampai kamu merasa sedikit lebih baik.


7. Tidur Tepat Waktu


Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada suasana hati. Coba tidur pada waktu yang teratur setiap hari. Hindari bermain gadget sebelum waktu tidur dan membatasi minuman berkafein untuk pagi hari.


Potensi yang ditimbulkan ditengah pandemic ini tidak bisa dipungkir salah satunya kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental merupakan salah satu kunci untuk bertahan. 


Ditulis Oleh Dhaniaty, Anggota Perempuan Indonesia Satu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »