Virus baru tersebut adalah Virus Malburg. WHO mengungkapkan, virus tersebut memiliki tingkat kematian yang tinggi.
“Lagi-lagi belum ada obat yang bisa mengatasi virus yang pertama kali ditemukan di Guinea, Afrika Barat,” kata WHO seperti dikutip Express, Selasa, 10 Agustus 2021.
Saat ini, organisasi tersebut sudah memulai langkah-langkah untuk mengendalikan wabah. Mereka juga sedang menyelidiki sumber infeksi setelah kasus kematian yang melibatkan seorang laki-laki pada 6 Agustus 2021 lalu.
"Penyakit virus Marburg (MVD) adalah penyakit yang sangat ganas, rawan epidemi yang terkait dengan tingkat kemarian kasis yang tinggi (CFR 24-90%)," ungkap WHO, sebagaimana dikutip BENTENGSUMBAR.COM dari Express pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Adapun gejala penyakit ini disebut mirip dengan penyakit demam lainnya karena kesamaan gejala klinis, yakni demam, sakit kepala, kelelahan, sakit perut, dan perdarahan gingiva.
Meski begitu, virus Malburg disebut-sebut mirip dengan Ebola dan lebih sulit untuk diidentifikasi melalui tes PCR.
Penularan virus ini diduga akibat adanya kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Akibat virus ini, WHO menyarankan orang-orang agar tidak melakukan perjalanan dari atau ke Guinea.
Sayangnya, menurut mereka virus ini juga bisa ditularkan antara kelelawar dan manusia sehingga lebih sulit dibatasi pergerakannya.
Laporan : Reko Suroko
« Prev Post
Next Post »