Peringati Hari Pramuka, Ketua DPR RI Ajak Masyarakat Semangat Berkarya untuk Membangun Negara

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR RI Dr. (H C.) Puan Maharani mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk memperingati Hari Pramuka dengan semangat berkarya dan membangun negara meski Indonesia masih dilanda Covid-19. Menurut Puan, semangat itu beriringan dengan pemahaman dan jiwa seorang Pramuka.

"Agustus adalah bulan kemerdekaan Republik Indonesia, bertepatan itu juga ada Hari Pramuka. Mari kita bersama saling membangun semangat berkarya demi pembangunan Indonesia tetap maju. Kita galang kekuatan persatuan meski masih dalam masa Pandemi Covid-19," kata Puan dalam keterangan tertulisnya.

Semangat berkarya itu menurut Puan sejalan dengan semangat dibangunnya organisasi Pramuka itu sendiri. Pramuka adalah kepanjangan dari praja muda karana yang memiliki makna sebagai rakyat muda dengan kegemaran berkarya.

Organisasi Pramuka dikembangkan dari organisasi kepanduan yang dibentuk pada masa perjuangan kemerdekaan Tanah Air. Organisasi ini berkembang dengan karakter nasionalis.

Pada awalnya K.H Agus Salim memperkenalkan istilah pandu atau kepanduan tersebut sebagai nama istilah organisasi Kepramukaan milik Indonesia. Kemudian, pada 23 Mei 1928, muncul organisasi Persaudaraan Antar Pandu Indonesia yang terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.

Kemudian pada 28 Desember 1945, organisasi kepanduan berkembang menjadi Pandu Rakyat Indonesia. Pada akhirnya, dalam perjalanan organisasi kepanduan ini terbagi dalam beberapa federasi. Namun, terlihat ada kelemahan dalam bentuk organisasi seperti itu. Maka, dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).

Pramuka sendiri baru terbentuk secara resmi pada tahun 1961. Ketika itu, Presiden Soekarno menyampaikan harus ada pembaruan dalam organisasi kepanduan. Aktivitas pendidikan dan seluruh organisasi haruslah diganti menjadi Pramuka.

Secara resmi, pada 14 Agustus 1961, Soekarno kemudian melakukan penyerahan panji-panji pramuka kepada para tokoh-tokoh pramuka sebagai peresmian Hari Lahir Pramuka yang dirayakan setiap tahun di tanggal tersebut. Ribuan anggota Pramuka juga hadir untuk memperkenalkan organisasi ini.

"Saat itu, Presiden Soekarno menanamkan semangat persatuan dengan meleburkan banyak organisasi ke dalam satu organisasi Pramuka. Hal tersebut mencerminkan bahwa dengan persatuan, banyak hal yang bisa dicapai. Kita secara kompak dapat produktif membangun dan mengusahakan kemajuan Indonesia," ujar mantan Menko PMK tersebut.

Semangat seorang praja muda juga tercermin dalam lambang dari Pramuka itu sendiri. Gerakan ini disimbolkan dengan tunas kelapa ciptaan seorang Soenardjo Atmodipurwo. Sifat itu mengambil filosofi dari tunas kelapa itu sendiri, yaitu buah kelapa yang tumbuh bermakna cikal bakal. Ibaratnya adalah setiap praja menjadi unsur bertumbuhnya kelangsungan hidup Indonesia.

Lambang Pramuka juga merupakan cerminan dari seorang yang kuat, penuh tekad, dan mampu bertahan dalam setiap tantangan. Seperti tunas kelapa itu sendiri yang dapat tumbuh di mana saja. Pohon kelapa yang sifat alaminya adalah salah satu pohon tertinggi di Indonesia, mewakili cita-cita tinggi seorang praja.

Puan memandang bahwa nilai-nilai yang dibawa organisasi Pramuka sangat bisa diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Terutama dari sisi kekuatan dan tekad untuk dapat selalu bangkit meskipun sedang didera cobaan dan tantangan.

"Filosofi pohon kelapa penuh kekuatan, penuh spirit, dan bisa tumbuh di mana pun. Setiap bagian pohonnya pun dapat bermanfaat, mulai dari buahnya, kayunya, hingga daun dan akarnya. Pemahaman ini yang harus kita bawa. Semangat untuk menjadi warga negara yang berguna dan memberikan baktinya untuk kemajuan bangsa dan negara," ujar Alumni Universitas Indonesia itu.

Puan memandang bahwa menjadi seorang Pramuka tidak melulu harus ikut dalam organisasinya, tetapi bisa dengan menanamkan makna-makna positif gerakan ini dalam setiap langkah kehidupan. Apalagi bagi generasi muda yang ke depannya akan menjadi tulang punggung bagi Tanah Air Indonesia.

Puan pun mengajak generasi muda untuk mengadopsi kemampuan dan kepribadian seorang Pramuka dan menanamkan karakter baik tersebut sedari dini. Pasalnya, Indonesia memang membutuhkan anak muda yang penuh inisiatif positif untuk membangun berbagai sektor, seperti keilmuan, perekonomian, pariwisata, dan bidang-bidang lainnya.

"Dengan semangat seorang Pramuka, generasi muda bisa menjadi garda terdepan sebagai pembawa perubahan dan mengembangkan karakter penuh kebaikan untuk membawa Indonesia pada perubahan yang membanggakan," tutur Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »