Peringati Ulang Tahun ASEAN, Puan Maharani Ajak ASEAN Bersatu Hadapi Covid-19

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani memperingati Hari Ulang Tahun ASEAN yang jatuh pada tanggal 8 Agustus 2021 dengan mengajak segenap negara persatuan Asia Tenggara untuk bersatu hadapi Covid-19. Menurut Puan, solidaritas ASEAN dapat saling membantu dan menguatkan pembangunan dalam berbagai sektor.

"Kawasan ASEAN sama-sama sedang menghadapi lonjakan Covid-19, selain itu juga penyebaran varian baru virus corona. Saat ini kita harus bersatu, menguatkan solidaritas untuk menghadapi pandemi," kata Puan.

Menurut Puan, ASEAN merupakan wilayah yang strategis dan sebaiknya menyatukan langkah untuk melawan Covid-19. Penguatan kerjasama atas kelancaran penyediaan makanan, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan esensial lainnya.

Apalagi, belakangan ini sejumlah negara ASEAN sedang terpukul berat dan berusaha membentuk gelombang lonjakan Covid-19. Negara-negara yang tadinya telah berhasil mengurangi penyebaran virus corona, seperti Laos, Thailand, dan Vietnam, kini terhimpit lagi oleh banyak kemunculan kasus baru.

"Indonesia bukan satu-satunya negara ASEAN yang belakangan ini mengalami lonjakan Covid-19. Persamaan kawasan dan kondisi yang sedang kita alami saat ini membuat ASEAN harus saling mendukung. Dengan persatuan, kita bisa membangun kekuatan," kata Puan.

Indonesia memang belakangan mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 yang dibarengi dengan peningkatan kematian pasien. Jumlah kematian meningkat dua kali lipat dengan total mencapai lebih dari 100 ribu jiwa.

Nasib yang serupa juga dialami oleh Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menilai negara itu sebagai penyebar super Covid-19 varian Delta di Asia Tenggara. Banyak masyarakat Myanmar memasang bendera kuning untuk mengumumkan kematian, dan bendera putih sebagai tanda kekurangan makanan atau obat-obatan.

Selain itu, Thailand juga mengalami kondisi yang sama. Lonjakan kasus Covid-19 per 30 Juli mencatat adanya 17.345 kasus COVID-19 baru dan 117 kematian. Penambahan itu total kasus positif virus corona tercatat ada 578.375 infeksi dan 4.679 kematian. Thailand belakangan juga membangun banyak rumah sakit darurat untuk menampung kenaikan pasien ini.

Singapura yang sebelumnya sudah melaporkan bebas dari kasus positif, mengalami lonjakan kembali. Pada 4 Agustus, negara ini melaporkan kasus positif tertingginya sebanyak 42 kasus. Angka itu jadi rekor selama 28 hari terakhir.

Memandang keadaan tersebut, Puan menganggap semangat persatuan ASEAN memang sebaiknya dikembalikan lagi. Pasalnya, ASEAN atau Association of SouthEast Asian Nations didirikan untuk mengembalikan stabilitas dan keamanan persatuan negara ini. Jika dahulu terkait Perang Dunia Kedua, kini dalam menghadapi virus corona.

"Perhimpunan ini dibangun dengan harapan negara-negara yang bernaung di bawahnya bekerja sama dalam berbagai sektor, menjalin hubungan yang bermanfaat dan saling menguntung. Bagaimana ideologi ASEAN itu kita terjemahkan dalam penanggulangan Covid-19 saat ini," tutur Politisi PDI Perjuangan itu.

Puan menuturkan pula, penanggulangan bersama dapat membuat penanganan lonjakan kasus positif Covid-19 ini bisa lebih mudah diatasi. Kemitraan yang lebih kuat juga memungkinkan untuk penyaluran bantuan lebih terbuka.

Apalagi, lanjut Puan, seluruh negara ASEAN juga sedang terpukul sektor perekonomiannya. Kerja sama yang baik dapat disusun agar bisa mengembalikan lagi kekuatan ekonomi kawasan Asia Tenggara yang memang sudah mengalami perkembangan pesat sebelum pandemi.

Menurut Puan, dengan adanya gelombang Covid-19 yang baru ini, kita beradaptasi lagi dengan normal yang lebih baru. Kebersamaan dalam menyusun normal baru ini dapat saling melengkapi dan mengantisipasi berbagai permasalahan pandemi yang sedang dihadapi, sekaligus yang akan datang.

"Kebijakan kawasan ASEAN saling mempengaruhi satu sama lain, hal itu tidak bisa kita elakkan," tutur Alumni Universitas Indonesia itu.

Puan juga melihat bahwa dalam penanganan pandemi ini, wilayah ASEAN tidak bisa meninggalkan satu sama lain. Pasalnya, bila masih ada negara yang mengalami lonjakan pasti akan mempengaruhi negara lainnya.

"Dari segi kedekatan kawasan dan struktur wilayah, kemungkinan penularan itu akan selalu ada. Jadi, kesembuhan satu negara harus dibarengi dengan negara lainnya untuk mencapai ASEAN yang bebas Covid-19," tutur Puan.

Maka, gotong royong dan solidaritas negara-negara ASEAN sepatutnya dibangun lagi agar secara bersamaan dapat mengembalikan stabilitas persatuan kawasan Asia Tenggara. Tentunya juga menyongsong ASEAN keluar dari pandemi dengan kuat dan tangguh.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »