5 Pemimpin Perempuan dari Berbagai Penjuru Dunia yang Menginspirasi

ADA banyak pemimpin perempuan dari berbagai penjuru dunia yang menginspirasi. Kiprahnya tentu sudah tidak diragukan lagi. Hal itu dibuktikan dengan jabatan yang mereka dapatkan di pemerintahan. 

Jadi, siapa saja para pemimpin perempuan itu? Berikut ini sosok-sosok yang bisa kamu ketahui:  

Halimah Jacob - Presiden Singapura

Halimah Jacob adalah perempuan muslim pertama yang berhasil menduduki jabatan sebagai Presiden Singapura. Untuk mencapai posisi ini, jalannya tentu tidak mulus. Ia harus melewati lika-liku dalam karier politiknya. 

Orang tua Halimah hanyalah seorang petugas keamanan dan penjual nasi Padang. Setelah ayahnya berpulang, ia kerap membantu sang ibu berjualan di kawasan Shenton Way. Halimah bertugas membersihkan meja dan mencuci piring. 

Halimah berhasil menjadi Presiden Singapura tanpa melalui proses pemilu. Hal ini lantaran hanya dirinya lah yang memiliki sertifikat kelayakan oleh Elections Department (ELD), tepatnya pada 11 September 2017.

Keberadaan sertifikat ini bisa dibilang penting, karena itu artinya para calon bisa bertanding dalam pemilihan Presiden. Namun, karena sertifikat tersebut hanya dikeluarkan sebanyak satu buah, maka secara otomatis dirinya yang berhasil menduduki posisi Presiden Singapura. 

Zuzana Caputova - Presiden Slovakia

Zuzana Caputova adalah Presiden Slovakia. Sebelum menjabat posisi penting itu, ia terlebih dahulu mengawali karier sebagai pengacara. Ia pernah memimpin sebuah kasus yang melawan tempat pembuangan limbah illegal, yang mana sudah berlangsung selama 14 tahun.

Caputova merupakan adalah anggota Partai Progressive Slovakia berhaluan liberal, yang artinya tidak memiliki kursi di parlemen. Saat menjadi calon Presiden, ia harus melawan Maros Sefcovic, seorang diplomat kenamaan  yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisi Eropa.

Kemenangannya dari Sefcovic kemudian   dianggap sebagai simbol harapan bagi kebangkitan demokrasi negara tersebut. Sebab, sebelumnya jabatan Presiden di Slovakia umumnya hanya formalitas belaka, karena yang nantinya menjalankan tugas adalah Perdana Menteri. 

Jacinda Ardern - Perdana Menteri  Selandia Baru 

Jacinda Ardern merupakan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru sekaligus pemimpin perempuan yang berhasil menyedot perhatian dunia. Ia menjabat posisi PM pada 26 Oktober 2017, tepatnya saat ia berusia 37 tahun. 

Tak hanya itu saja, Jacinda juga masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di tahun 2019 versi Time (Time 100 Most Influential People 2019).

Salah satu keberhasilannya yang menuai perhatian dunia adalah saat dia mampu menangani aksi teroris di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret 2019 lalu. 

Sebagai pemimpin, ia dikenal memiliki empati yang tinggi. Ia juga sempat memberikan pernyataan yang membela umat muslim. 

"Banyak dari mereka yang telah terdampak langsung oleh penembakan kemungkinan adalah migran di Selandia Baru. Mereka mungkin pengungsi di sini. Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru rumah mereka dan ini adalah rumah mereka. Mereka adalah kita. Orang yang melakukan kekerasan ini bukan (termasuk bagian dari kita)," katanya kala itu. 

Sebelum menjadi Perdana Menteri, Jacinda sudah menjadi anggota parlemen sejak November 2008. Selain itu, ia juga pernah menjadi staf Perdana Menteri Helen Clark dan peneliti kebijakan politik untuk anggota parlemen. 

Sebagai seorang pemimpin, Jacinda mengaku tidak pernah takut berbicara lantang mengenai  diskriminasi perempuan. Ia bahkan termasuk salah satu orang yang menentang perlakuan tidak adil yang dihadapi oleh sesama politikus perempuan.

Angela Merkel - Kanselir Jerman 

Angela Merkel menjabat sebagai Kanselir Jerman untuk ketiga kalinya pada 14 Maret 2018. Sosoknya tentu bukan orang sembarangan. Terbukti jika dirinya bisa menduduki posisi yang sama selama tiga  kali berturut-turut.

Merkel terpilih menjadi kanselir pada 2005-2009, 2009-2013, 2013-2017. Oleh sebab itu, dirinya tercatat sebagai perempuan  pertama yang menduduki posisi tertinggi di Jerman.

Merkel sendiri mulai berkiprah di dunia politik pasca-revolusi 1989 yang menyatukan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Juru Bicara untuk Kabinet Jerman Timur pada 1990 silam.

Setelah itu, ia juga pernah dua kali menjabat sebagai Menteri yaitu Menteri Perempuan dan Pemuda (1991-1994) serta Menteri Lingkungan (1994-1998).

Theresa May - Perdana Menteri Inggris

Pemimpin perempuan dunia selanjutnya adalah Theresa May. Ia merupakan Perdana Menteri (PM) Inggris yang menjabat posisi tersebut pada Juli 2016. Selain menjadi PM Inggris, May juga menjabat sebagai Ketua Partai Konservatif. Lalu, sebelum menjadi PM Inggris, ia pernah menduduki posisi Menteri Dalam Negeri. 

Theresa May menempuh pendidikan di Fakultas Geografi, Universitas Oxford. May sendiri mengawali karier politiknya usai menjabat sebagai anggota parlemen pada 1997 untuk daerah pemilihan Maidenhead, Berkshire. Selang dua tahun, ia lantas ditunjuk sebagai Menteri Bayangan untuk urusan pendidikan. (Rizka – Anggota Perempuan Indonesia Satu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »