"Masa pandemi mengubah total tatanan kehidupan kita, banyak sekali hal yang tidak bisa kita lakukan. Paling sederhana adalah bertemu dengan keluarga atau teman yang tinggal berjauhan. Banyak dari perubahan ini juga membawa tekanan yang amat drastis," ujar Puan.
Kecerdasan spiritual, menurut Puan, sampa pentingnya untuk dikuasai seperti kecerdasan intelegensi. Masyarakat yang menguasai dua kecerdasan ini akan mampu memaknai kehidupan lebih dari apa yang terlihat di permukaan. Mereka bisa melihat sesuatu dengan positif dan dalam skala besar.
Kecerdasan tersebut juga penting dalam menghadapi berbagai tantangan di depannya. Berbagai masalah yang muncul, sebenarnya dapat diselesaikan dengan modal kesabaran dan kejelian melihat peluang. Hal ini lah yang Puan inginkan dimiliki oleh masyarakat.
Puan mengutip sebuah penelitian yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual ini juga menjadi cikal bakal timbulnya rasa mencintai diri sendiri dan semesta. Pasalnya, kecerdasan spiritual diawali dari sebuah rasa, bukan hanya logika.
"Kecerdasan spiritual ini sangat erat kaitannya dengan budaya negara kita yang berlandaskan Pancasila. Sila pertama sendiri merupakan poin yang memiliki nilai spiritual tinggi. Mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa, itulah pembentuk dasar spiritual kita," ujar Puan.
Puan berharap dengan kesadaran akan pentingnya penguasaan kecerdasan spiritual, setiap pribadi dapat terus menggali potensi diri untuk masa depan yang lebih baik dan pembangunan bangsa. Rasa tanggung jawab untuk menjadi pribadi yang lebih baik ini juga dibutuhkan agar perekonomian tidak stagnan.
Di sisi lain, kecerdasan spiritual juga melatih sifat rendah hati. Kerendahan hati ini menjadi modal untuk selalu tergerak membantu sesama, menyingsingkan baju untuk bangkit bersama orang-orang di sekelilingnya.
"Di masa pandemi dan seterusnya ini yang paling kita butuhkan adalah kerendahan hati untuk membantu satu sama lain. Kita harus sadar bahwa kondisi ini ditanggung bersama, maka jika bisa membantu orang lain, kita utamakan untuk lakukan itu," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.
Pribadi yang cerdas secara spiritual juga bisa menemukan kenyamanan dan kesenangan dari dalam dirinya. Menurut Puan, perasaan bahagia yang tanpa kaitan material memang harus dipupuk agar kita bisa lebih dalam memaknai kehidupan.
Apalagi, pandemi Covid-19 menyadarkan bahwa kehidupan kita hanyalah sementara dan dalam keterbatasan waktu. Maka dari itu, seseorang harus tahu benar mana yang paling penting dalam kehidupannya.
"Pandemi ini membuka mata kita untuk dapat melihat mana yang prioritas dan harus dikejar. Jika kita sudah tahu hal yang utama dalam kehidupan, maka hidup kita tidak lagi kosong. Kebahagiaan hakiki bisa kita rasakan," ujar Puan.
Puan mengimbau untuk melatih kecerdasan spiritual ini dengan lebih banyak mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Kemudian juga menyadarkan diri untuk melangkah lebih baik lagi ke depannya.
Puan pun mengingatkan kecerdasan spiritual ini harus terus diasah dan ditingkatkan. Penguasaannya pun tidak instan dan bisa dilakukan dalam sekejap saja. Sama seperti kebiasaan baik lainnya, semua hal memerlukan proses untuk beradaptasi.
Pembelajaran untuk menguasai kecerdasan spiritual ini dapat dilakukan seiring dengan adaptasi normal baru hidup bersama corona yang tengah dicanangkan pemerintah. Jika dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat, bukan tidak mungkin Indonesia akan terbawa dalam kondisi terbaiknya.
"Kita ingin hal-hal positif terjadi pada bangsa, maka lakukanlah juga kebiasaan yang positif, baik rakyat atau pemerintahnya. Kita harus kompak, solid, dan satu visi untuk kebaikan bangsa!” tegas Paun.
Laporan: Mela
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »