Jaga Kesehatan Mental untuk Ibu Bekerja

Jaga Kesehatan Mental untuk Ibu Bekerja
IBU punya peran yang sangat utama di tengah keluarga. Seringkali, peran ibu dibarengi juga dengan pencari nafkah keluarga. Tanggung jawab ganda ini tak jarang membuat perempuan yang melakukannya menghadapi tantangan dan harus benar-benar menjaga kesehatan mental mereka.


Kesehatan mental adalah kemampuan dalam mengatasi tekanan kehidupan, melakukan pekerjaan produktif, dan berkontribusi pada lingkungan. Kemampuan ini lumrah memiliki batasan dan setiap perempuan harus memahami keterbatasannya untuk menjaga kesehatan mental mereka.


Bagi seorang ibu yang bekerja, kesehatan mental ini erat kaitannya dengan menjaga kebahagiaan keluarga dan performa di kantor. Banyaknya tugas-tugas harian tak jaarang menjadi pemicu stres yang kemudian membuat permasalahan pekerjaan atau rumah tangga jadi runyam.


Untuk menjaga kesehatan mental ini, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Misalnya, selalu membuat rencana harian yang memuat daftar setiap kegiatan. Rencana ini sangat penting agar perempuan dapat melihat pembagian waktu kerja dan untuk keluarganya. 


Anda bisa meluangkan waktu di awal minggu untuk mengurai pembagian waktu ini. Siapkan juga notebook hingga digital planner yang akan mengingatkan Anda dalam melakukan berbagai aktivitas.


Selain itu, Anda sebaiknya tidak terlalu mematok ekspektasi tinggi terhadap segala hal. Cukup lakukan yang terbaik, dalam aspek pekerjaan atau keluarga. Maafkan diri sendiri bila Anda melakukan kesalahan dan jangan terlalu membebani pikiran.


Bagian memaafkan diri sendiri ini kadang kala terasa sulit, tetapi sangat penting dilakukan. Banyak perempuan berlarut-larut memikirkan kesalahannya ketika bekerja atau pada keluarga, kemudian menyalahkan diri sendiri yang berujung pada stres. Pahami bahwa Anda adalah manusia yang memiliki keterbatasan.


Selama pandemi Covid-19, pekerjaan kantor seorang ibu juga dibawa ke rumah dan harus dikerjakan bersama anak-anak. Anda lebih baik memisahkan waktu bekerja dan saat bersama keluarga. Hal ini lebih sehat karena Anda jadi bisa memberi batasan pada pekerjaan. Ketika memang sudah di luar jam kerja, beristirahatlah dan berkumpul bersama keluarga Anda.


Satu hal yang bisa menjadi catatan, meski bekerja di rumah, usahakan selalu berpakaian rapi. Hal ini terlihat kecil, tetapi dapat menaikkan suasana hati anda dalam bekerja. Gunakan selalu pakaian yang nyaman untuk bekerja atau pun ketika bersama keluarga.


Anda juga bisa melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan mental. Olahraga dapat meningkatkan endorfin atau hormon kebahagiaan dalam tubuh. Ketika Anda mulai bosan di rumah atau sudah lelah, luangkanlah waktu untuk berolahraga. Jika tidak, Anda bisa cukup jalan kaki di luar rumah. Anda bisa melihat pemandangan di luar yang bisa menjaga kesehatan mata.


Ingatlah juga untuk melakukan 'me time' atau waktu untuk diri sendiri, baik itu di rumah atau dengan pergi ke luar rumah. Anda bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri ini saat berbelanja bulanan, hingga membaca buku kesukaan Anda. Pastikan Anda hanya berfokus pada kebahagiaan diri sendiri di waktu 'me time'.


Jaga kesehatan mental Anda dengan menghindari lingkungan yang toksik. Anda sepatutnya menyadari bahwa komentar miring tentang keluarga dan pekerjaan bisa saja datang dari berbagai sumber. Anda hanya perlu mendengar kemudian lupakan saja. Ingatlah bahwa komentar itu tidak memberikan nilai apa pun pada performa kerja dan cinta kasih keluarga Anda.


Semakin Anda bisa mengabaikan perkataan miring tersebut, maka hidup Anda bisa menjadi lebih tenang. Anda bisa meninggalkan lingkungan kantor yang tidak sehat dengan meminimalisir pertemanan dan mengabaikan perkataan miring dari keluarga.


Anda juga harus selalu ingat untuk mengonsumsi makanan bernutrisi dan memenuhi asupan gizi harian. Tubuh yang sehat akan mendukung kesehatan mental yang baik. Penuhi kebutuhan protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan nutrisi penting lainnya.


Seiring dengan makan sehat, cukupkan waktu tidur Anda. Tidur adalah waktu istirahat paling penting. Otak dan fisik Anda beristirahat ketika tidur. Daya tahan tubuh pun kembali prima. Jangan lupa untuk tidur setidaknya enam sampai delapan sehari.


Terakhir, bila Anda sudah merasa ada pada batas yang melelahkan dan emosional, jangan pernah sungkan untuk meminta dukungan ahli. Hal ini sama halnya dengan ketika Anda sakit fisik lalu ke dokter. Kesehatan mental Anda juga perlu dijaga dan para ahli di bidangnya selalu siap membantu Anda. Memendam stres atau emosi hanya akan membuat Anda kelelahan di kemudian hari. (Rizka S – Anggota Perempuan Indonesia Satu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »