Kementerian BUMN Punya Program “Makmur” Untuk Me-Makmur-kan Petani Indonesia

BENTENGSUMBAR.COM - Program Makmur adalah Pendampingan intensif kepada petani & budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi dengan berbasis Triple Bottom-Line 3P (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan Petani Indonesia.

Program Makmur digagas oleh Kementerian BUMN – Badan Usaha Milik Negara dan dieksekusi oleh PIHC – Pupuk Indonesia Holding Company berkedudukan di Jakarta berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Bank Himbara, perusahaan dan petani di seluruh Indonesia.

Hal ini mencuat dalam sebuah acara Webinar melalui platform Zoom Meeting dan Kanal Youtube bertajuk “Program Makmur PIHC, Solusi Peningkatan Produktifitas Tanaman Pangan,” pada hari Kamis, 16/09/2021, dimulai pada pukul 09.00 – 11.30 WIB.

Ir. Suwandi Msi. – Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI sebagai Keynote speech dengan para narasumber diantaranya: M. Burmansyah K. – PM Agro Solution PIHC, Sucipto – Ketua KTNA Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji – Kepala Dinas TPHP Kabupaten Jember dan Heru Rusiyanto – manajer UPJA (Unit Pengelola Jasa Alsintan) Tani Makmur Banyuwangi. Sedangkan Putri Novianti dari PIHC berperan sebagai moderator.

“Berawal dari Program Agro Solution, sekarang (2021) berubah nama menjadi Program Makmur. Tujuan akhirnya adalah memakmurkan petani, dengan manfaat: kenaikan produktifitas pertanian, kenaikan keuntungan petani, adopsi praktek pertanian unggul dengan menggunakan pupuk komersil ” demikian Burmansyah menjelaskan.

Selanjutnya Burmansyah menguraikan tentang solusi pertanian melalui pendekatan holistik untuk memakmurkan petani indonesia dengan langkah-langkah: 

1. Pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, 2) Informasi dan pendampingan budidaya pertanian, 

3. Digital farming dan mekanisasi pertanian, 4) Akses permodalan dan perlindungan resiko pertanian,

5.Pengembangan sosial masyarakat petani dan bisnis inklusif serta 6) Kemitraan pertanian pasar (farm to market partnership).

Sucipto memaparkan bahwa Koperasi KTNA Sejahtera Jember sejak tahun 2019 berperan aktif dalam bidang produksi bukan simpan pinjam. Caranya, membeli gabah petani, masuk dryer, digiling kemudian masuk ke Bulog sesuai quota yang dimiliki.

“Tahun 2020 di Kecamatan Rambi dari luasan 200 hektar dengan hasil dari 6 Ton per-Ha menjadi 9 Ton per-Ha. Tahun 2021 mencapai luasan 400 Ha. Bulan april 2021 menjadi 10,1 Ton per-Ha dengan adanya Program Makmur,” ungkap Sucipto bangga.

Sementara itu Imam Sudarmaji menjelaskan bahwa Program Agro Solution telah dilaksanakan sejak tahun 2018 dengan didampingi oleh Pupuk Kaltim dan berkembang pada tahun 2020 dengan luasan 42.000 hektar.

“Jember merupakan areal terluas di wilayah Jawa Timur. 86.104 hektar untuk areal persawahan dan sebagai pendukung untuk lumbung pangan di Jawa Timur dan menjadi nomor 5 terbesar untuk seluruh Indonesia,” pungkas Imam Sudarmaji.

Dari UPJA Tani Makmur Banyuwangi, Heru Rusiyanto memberikan testimoni keberhasilannya setelah bergabung di dalam Program Agro Solution dan Program Makmur. 

“Kami punya program Layu Anter dari Dinas Pertanian dengan memanfaatkan jasa alsintan – alat dan mesin pertanian, meliputi wilayah Banyuwangi. Program Tapak Asri, Program Kiper Sialan dan Mobile-Kios,” pungkas Heru Rusiyanto.

Kemudian beliau melanjutkan, “Back to nature. Kesulitan yang dihadapi dalam sosialisasi Program Makmur adalah merubah pola laku dari pemakaian Pupuk Bersubsidi kepada pemakaian Pupuk Non-Subsidi. Terjadi peningkatan hasil panen padi di Banyuwangi berkat Program Makmur.”

Laporan: H. Ali Akbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »