Naiknya Elektabilitas Puan, Pengamat: Dia Punya Peran Penting

Naiknya Elektabilitas Puan, Pengamat: Dia Punya Peran Penting
BENTENGSUMBAR.COM - Nama Puan Maharani kembali dipublikasikan lembaga survei, dalam posisi kalah unggul dalam kemungkinan Pemilihan Presiden. 


Demikian Lembaga Survei & Polling Indonesia (SPIN) mengungkap hasil elektabilitas sejumlah tokoh jika pemilu presiden diadakan hari ini.


Direktur SPIN Igor Dirgantara mengatakan, berdasarkan hasil survei elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi pertama. Diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di peringkat kedua dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di peringkat ketiga.


Sementara, Ketua DPR RI Puan Maharani memperoleh 2,3 persen, Mensos Tri Rismaharini 1,8 persen, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 1,6 persen.


Melihat angka itu, PDIP menanggapi hasil survei capres 2024 bahwa meyakini, jika survei dilakukan beberapa bulan ke depan, elektabilitas Puan akan tinggi.


"Wah, pada saat survei itu dilakukan memang belum ada agenda sosialisasi nama Mbak Puan ke daerah-daerah," kata Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah.


Basarah menyebut, pada periode survei, yakni Maret-Juni 2021, Puan masih sibuk dengan kerja-kerja di DPR dan penanganan COVID-19. Selain itu, kata dia, PDIP belum mendeklarasikan Puan sebagai capres atau cawapres.


"Lagi pula belum ada deklarasi Mbak Puan untuk maju sebagai capres atau cawapres. Selama ini memang Mbak Puan fokus pada tugas kenegaraannya sebagai Ketua DPR dan sibuk mengawasi pemerintah dalam pelaksanaan penanganan pandemi COVID-19," ucapnya.


"Mbak Puan juga selalu taat asas pada aturan partai bahwa selama belum ada keputusan resmi calon presiden/wakil presiden untuk Pilpres 2024 yang akan datang oleh Ketua Umum PDIP Perjuangan, maka tidak boleh ada seorang kader partai pun yang boleh melanggar aturan partai tersebut," tuturnya. .


Tak hanya itu, Basarah juga meyakini elektabilitas Puan Maharani akan lebih tinggi jika dilaksanakan pada September 2021. Menurutnya, popularitas Puan sebagai Ketua DPR juga akan semakin tinggi pada bulan itu.


"Namun demikian, kalau survei dilaksanakan pada bulan September 2021 yang akan datang saya yakin popularitas Ketua DPR akan tinggi," ujarnya.


Untuk diketahui, lembaga Indostrategic merilis survei elektabilitas calon presiden 2024. Puan Maharani berada di urutan ke-12.


Survei ini dilakukan pada 23 Maret-1 Juni 2021 dengan total responden 2.400 yang tersebar di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan metode multistage random.


Survei ini dilakukan secara tatap muka dengan mengedepankan protokol kesehatan. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sebesar 2 persen.


Sementara itu, Peneliti bidang Sosial dan Politik Political Economy adn Policy Study (PEPS), Reza Maulana menilai bila Ketua DPR RI, Puan Maharani memiliki kekuatan politik yang kuat untuk menjadi calon presiden (Capres) 2024 mendatang.


Dia pun tak melihat masalah genre dalam kepemimpinan ini, pasalnya Indonesia sendiri telah lebih dahulu dipimpin oleh wanita, seperti RA Kartini, Cut Nyak Dhien, hingga sang ibunda, Megawati Soekarno Putri.


"Sementara di luar Indonesia ada pula Perdana Menteri Jerman, Angela Merkel, Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen, dan Perdana Menteri Selandia baru, Jacinda Ardern," ujar Reza


Tanpa bermaksud mengesampingkan politisi wanita lainnya, Reza mengungkapkan bila Puan memiliki peran penting dalam dinamika politik dan dianggap sebagai model dari politisi perempuan di Indonesia, sejumlah terobosan-terobosan telah dilakukan oleh juga cucu kandung dari Bapak Bangsa Indonesia.


Reza menilai Puan sendiri diuntungkan dan lahir dari keluarga politik. Dengan demikian, Reza menyakini Puan memiliki budaya politik yang cukup tinggi, hal itu dapat dilihat dari karir dia yang melesat dari menjadi organisasi kepemudaan di tahun 2006 dan menjadi anggota DPR tiga tahun setelahnya.


"Karir politiknya tergolong mulus dan cepat menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya dengan kerja keras. Berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri kerap dinobatkan kepadanya, di antaranya Guinness World Record pemrakarsa pagelaran Wayang Kulit dengan kelir terpanjang pada Tahun 2013," jelas Reza.


Sekalipun dalam perkembanganya banyak politisi laki laki, namun Puan selalu tidak pernah merasa tersisih apalagi inferior. Sebaliknya, dia justru semakin matang dan piawai memainkan peran politiknya. Termasuk saat 2014, ia ditunjuk sebagai Kepala Badan Pemilihan Umum Partai dan partainya berhasil memenangkan pemilu dengan hasil yang sangat memuaskan.


Dengan alasan itu pula, Jokowi memasukkannya dalam kabinet kerja sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia untuk periode 2014-2019 dan menjadi perempuan pertama dan termuda yang pernah menjabat sebagai menteri koordinator.


Saat itu, Puan gencar mewujudkan ide dan gagasannya dengan mempromosikan budaya Indonesia yang bergotong royong, menjaga keutuhan tenun kebangsaan dalam Bhineka Tunggal Ika, serta mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu dibungkus dalam satu gerakan nasional yang disebut revolusi mental yang masih diteruskan oleh Jokowi hingga saat ini.


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »