Patut Ditiru, Ini Bentuk Perhatian Puan Maharani Ketika PPKM Diperlonggar

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani terus mendorong percepatan vaksinasi ke beberapa daerah. Terkini, Puan bersama Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi di ibu kota provinsi Banten. 

“Kita meninjau vaksinasi di Banten untuk menjemput bola, mengajak dan meyakinkan masyarakat Banten agar mau divaksin, bahwa vaksin efektif untuk melindungi diri, keluarga dan komunitas dari gejala berat penularan Covid-19,” kata Puan.

Lokasi vaksinasi yang akan ditinjau Ketua DPR dan Presiden berada di dua titik,  yakni SMA 4 Kota Serang dan Puskesmas Singandaru, Kota Serang. Sebelumnya, dua pimpinan lembaga tinggi negara itu akan menghadiri peresmian pabrik Hot Strip Mill (HSM) #2 PT Krakatau Steel di Cilegon. 

Puan turut berinteraksi dengan siswa dan guru di SMA 4 Kota Serang. “Apa guna dari vaksinasi?” tanya Puan.

Seorang siswi bernama Intan Aprilia Safira kemudian menjawab pertanyaan Puan. “Vaksin sebagai pelindung dan penguat imun tubuh,” katanya.

“Betul kata Presiden. Dapat sepeda ya,” jawab Puan.

Siswi kelas XI MIA 3 SMA 4 Serang itu pun melonjak kegirangan karena berhasil menjawab pertanyaan Puan dan mendapatkan hadiah sepeda. Usai acara kuis, Puan turut menyapa guru dan menanyakan pelaksanaan PTM terbatas yang mulai diberlakukan di sekolah tersebut.

Puan bersama Presiden Jokowi kemudian melakukan video conference dengan 2 sekolah lain yaitu SMKN 1 Kota Cilegon dan SMAN 1 Ciomas Kabupaten Serang untuk berdiskusi bersama dengan pihak SMA 4 Kota Serang. 

Presiden Jokowi dan Puan ikut memantau jalannya vaksinasi siswa dan perkembangan PTM di masing-masing sekolah.

Dalam kunjungannya memantau vaksinasi siswa di Banten, Puan menekankan pentingnya percepatan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok usia sekolah mengingat anak-anak sudah merindukan untuk bisa kembali belajar di sekolah. Apalagi capaian vaksinasi di Provinsi Banten masih tergolong rendah.

Oleh karenanya, Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mendorong percepatan vaksinasi di Banten. Menurut Puan, pelaksanaan program vaksin di Banten harus dilakukan lebih optimal lagi untuk mengejar ketertinggalan.

“Maka menjadi tugas Negara untuk memastikan bahwa anak- anak kita yang masuk sekolah itu dapat belajar dengan aman. Karena itu vaksinasi menjadi penting dan sebuah keharusan,” ucap mantan Menko PMK tersebut.

Berdasarkan informasi per 19 September 2021, capaian vaksinasi di Banten baru mencapai 40,19 persen. Total warga Banten yang telah divaksin adalah 3.709.086 dari sasaran sebanyak 9.229.383 orang.

“Untuk yang sudah divaksin, tolong bantu yakinkan semua anggota keluarga, saudara, dan teman bahwa vaksinasi itu aman,” ujar Puan.

Cucu Proklamator Bung Karno itu menggarisbawahi banyaknya kasus kematian akibat Corona di Banten datang dari pasien yang belum divaksin dengan total 95,76%. Sementara itu pasien Covid-19 meninggal dunia yang telah divaksin hanya 4,24% dari total kasus kematian sebanyak 2.656 orang.

“Jangan takut vaksin. Yakinlah vaksinasi akan sangat bermanfaat, apalagi bagi anak-anak yang hendak kembali ke sekolah,” tambahnya.

Sebelumnya, Puan memberikan perhatian khusus sejumlah daerah yang berencana menguji coba pembukaan objek wisata menyusul menurunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ia meminta protokol kesehatan betul-betul diterapkan saat masyarakat mengunjungi tempat wisata.

“Kebutuhan rekreasi dapat dipahami setelah pembatasan mobilitas yang cukup lama akibat lonjakan kasus COVID-19. Hanya saya mengingatkan supaya prokes di tempat wisata dijaga betul, agar pulang berwisata masyarakat bahagia, bukan menderita karena corona,” kata Puan

Puan juga mengingatkan pengelola tempat wisata mengikuti anjuran pemerintah terkait kapasitas pengunjung. Ia meminta pengelola menerapkan aturan adaptasi kebiasaan baru tempat wisata dari Kementerian Kesehatan yang mengatur soal perilaku hidup sehat di objek wisata, kebersihan lingkungan, toilet, hingga sirkulasi udara.

“Kenyamanan dan keselamatan rakyat yang berkunjung ke tempat wisata harus menjadi prioritas,” tegasnya.

“Pelaku usaha wisata juga harus memenuhi kebutuhan pengunjung sesuai panduan pelaksanaan cleanness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” tuturnya.

Puan mengatakan, panduan yang dibuat Kemenparekraf mengikuti pedoman dari WHO dan World Travel dan Tourism Council (WTTC). Beberapa di antaranya mengatur soal pengelola, karyawan hingga pengunjung yang harus divaksin, hingga penerapan pembayaran nontunai (cashless).

“Panduan ini menjadi acuan untuk pemerintah daerah dan kelompok yang bergerak di sektor wisata. Untuk melindungi masyarakat, diharapkan pemda menyiapkan tim pemantau protokol kesehatan di tempat-tempat wisata,” tuturnya.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »