Psikologi Marketing, Analisis Data Driven, Hypnowriting Konten Dan Diferensiasi Menjadi Integrasi Penting Bagi Lembaga Pendidikan

Psikologi Marketing, Analisis Data Driven, Hypnowriting Konten Dan Diferensiasi Menjadi Integrasi Penting Bagi Lembaga Pendidikan
BENTENGSUMBAR.COM - Berbicara mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di masa pandemi pada institusi pendidikan menjadi sebuah adaptasi baru yang perlu dicermati oleh seluruh pihak yang terkait. Bukan hanya bagi tim PPDB, melainkan seluruh lapisan yang menjadi bagian dari civitas akademika institusi tersebut memiliki peran penting yang sama rata.


Mengusung kegiatan Pendampingan PPDB bagi SMK Telkom Bandung dan SMP Telkom Purwokerto yang dilakukan oleh tim dosen dari Telkom University, sudah berlangsung selama lima pekan. Topik yang diberikan sangatlah beragam, sehingga integrasi ilmu yang diberikan diharapkan dapat mendukung implementasi digital marketing terkait dengan PPDB di masa pandemi seperti saat ini.


Pada pekan kelima ini, topik yang diusung adalah tentang psikologi konsumen, analisis data driven, strategi diferensiasi dan juga hypnowriting konten media sosial bagi lembaga pendidikan yang disampaikan oleh tim dosen dari Telkom University yang tentunya menggeluti bidang tersebut.


Pada kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa (31/8) lalu Dinda Amanda Zuliestiana dalam materi Psikologi Marketing bagi SMP Telkom Purwokerto memaparkan bahwa kita harus memahmi terlebih dahulu siapa yang mau dijadikan calon konsumen, sehingga kita bisa memberikan informasi selengkap mungkin ketika mempromosikan jasa, bandrol produk/jasa kita sebagai produk ekslusif dan terbatas.


“Mendapakan perhatian konsumen, itu kunci agar konsumen mau membeli produk dan memakai jasa kita,” ujar Dinda.


Kegiatan yang berlanjut pada hari Jum’at (3/9/21) dengan materi yang dipaparkan oleh Martha Tri Lestari dan Refi Rifaldi mengenai “Reinventing Strategy, Positioning and Differentitation of Educational Institutions in Society 5.0” memberikan masukkan kepada SMP Telkom Purwokerto mengenai sejauh mana sekolah tersebut dalam melakukan konsep strategi terkait positioning sekolah, diferensiasi sekolah dan adaptasi nya dengan menghadapi society 5.0, pengkajian ulang strategi tersebut perlu dilakukan berkala agar dapat terus maksimal dalam mencapai tujuan lembaga pendidikan tersebut.


“Strategi pemasaran yang baik akan berhasil jika seluruh jajaran dari pimponan sampai front liner memahami, melaksanakan, dan mendukung setiap rancangannya,” ujar Refi.


Martha pun menambahkan bahwa dalam beradaptasi menuju Society 5.0 tidak ada lagi “gap” antar tiap generasi, baik generasi baby boomers, generasi X, generasi Z, generasi millenials, semua merupakan “digital natives” yang mana mereka semua harus mulai beradaptasi dengan budaya digital baik dalam segi aktifitas maupun perangkat/media yang menjadi saluran berkomunikasi khususnya pada lembaga pendidikan.


“Evaluasi strategi menjadi hal wajib untuk Continues Improvement lembaga Pendidikan,” ujar Martha.


Aktifitas Digital Marketing menjadi adaptasi budaya yang memang perlu diadaptasi oleh seluruh lapisan sumber daya manusia yang bertanggung jawab untuk mendapatkan calon konsumen saat ini. Dalam sebuah institusi Pendidikan yaitu calon siswa/i baru, guna mendukung evaluasi strategi, dapat dilakukan dengan mendukung terbentuknya society 5.0, yaitu analisis data driven. 


Pada pemaparan analisis data driven yang diberikan oleh Entik Insanudin (4/9/21) kepada SMK Telkom Bandung dikatakan bahwa penelusuran kebiasaan dari karaktersitik anak usia remaja yang menjadi target market merupakan hal yang penting dilakukan, apakah mereka sering berinteraksi dengan instagram, twitter atau facebook dan apakah yang menjadi kegemaran anak usia remaja dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam membuat konten digital marketing.


“Raih dengan Hati dan Kegemarannya untuk mendapatkan hati para remaja yang beranjak dewasa,” ujar Entik”


Kegiatan pendampingan ini masih terus berlanjut, dengan pemaparan materi Penerapan Hypnowriting untuk membuat konten dan caption menjadi menarik oleh Sylivie Nurfebiaraning dan Martha Tri Lestari kepada para peserta dari SMK Telkom Bandung (4/9/21). 


Hypnowriting merupakan salah satu strategi dalam membuat konten/caption pada media sosial yang mana diharapkan tulisan tersebut dapat “menghipnotis” publik yang membacanya. 


Sylvie dalam materi konten sebagai media branding mengatakan bahwa hypnowriting yang diterapkan dalam sebuah konten untuk sebuah branding tidak terlepas dari elemen-elemen yang sudah direncanakan oleh perusahaan sejak awal.


“Objective message, target audience, positioning dan creative strategy merupakan integrasi yang tidak dapat dipisahkan agar tujuan perusahaan tercapai maksimal,” ujar Silvie.


Dalam pemaparan lanjutan oleh Martha mengenai membangun relationship melalui konten, dikatakan bahwa pemantauan feedback dari publik terhadap konten yang di share oleh institusi kita itu sangatlah penting, bahkan memberikan feedback langsung pun menjadi hal yang tak kalah pentingnya, karena hal tersebut menjadi salah satu strategi awal dalam membangun relationship dengan publik.


“Lihatlah Audiovisual-nya, Caption-nya dan Feedback dari publik terhadap konten kita, berikanlah fast response terhadap feedback itu karena hal itu menjadi hal penting untuk membangun customer engagement,” ujar Martha.


(MTL)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »