Puan Maharani Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Pesawat Rimbun Air

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengucapkan belasungkawa atas tragedi jatuhnya pesawat Rimbun Air di Bilorai, Papua pada Rabu, 15 September pagi. Puan menyampaikan duka mendalamnya untuk keluarga tiga awak kapal pesawat, Pilot Mirza dan Kopilot Fajar, serta teknisi Iswahyudi.

"Saya turut berduka cita atas kepergian Pilot Mirza dan Kopilot Fajar, serta teknisi Iswahyudi dalam kecelakaan Pesawat Rimbun Air di Papua. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tragedi ini," kata Puan dalam keterangan tertulisnya.

Diketahui bahwa Pesawat Rimbun Air hilang kontak ketika sudah dekat dengan bandara. Saat itu, telepon seluler pilot masih aktif, tetapi tidak menerima panggilan telepon.

Pesawat ini berangkat dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT. Pesawat melakukan kontak terakhir pada 07.30.

Pesawat membawa Pilot Mirza dan Kopilot Fajar, serta teknisi Iswahyudi. Selain tiga kru itu, pesawat tidak membawa penumpang lainnya.

"Kita harus usut tuntas apa yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa ini dan memperbaiki hal itu agar tidak lagi terjadi tragedi yang sama," ujar Puan.

Sejauh ini, penyebab jatuhnya pesawat diperkirakan karena kondisi cuaca yang buruk. Pasalnya, kabut tebal menyelimuti udara ketika peristiwa naas itu terjadi.

Pagi itu, pesawat memang sempat mencoba mendarat di Bandara Bilorai, tetapi tidak berhasil karena kondisi kabut tebal. Kemudian, pesawat melakukan percobaan pendaratan kedua dan kembali gagal.

Saksi turut menyatakan mendengar suara menggelegar yang menandakan jatuhnya pesawat. Suara itu bergemuruh dari gunung di dekat Bandara.

Bandara Bilorai memang merupakan salah satu bandara di Papua yang berada di lokasi penuh risiko. Banda dibangun pada tepian jurang dan hanya memiliki landasan sepanjang 600 meter. Karena kondisinya, hanya pesawat berbadan kecil saja yang bisa mendarat di lokasi tersebut.

"Saya tidak bisa membayangkan situasi ketika kejadian itu menimpa seluruh kru Rimbun Air. Saya hanya bisa mendoakan ketiga kru telah mendapatkan ketenangan dan diberikan tempat terbaik di sisiNya," kata Puan.

Puan menyatakan bahwa dirinya terenyuh mendengar kondisi ketika pesawat ditemukan. Pesawat dinyatakan terlihat masih utuh pada bagian badan dan mengalami rusak parah di bagian kokpit.

Ke depannya Puan meminta agar pemerintah daerah mengevaluasi kondisi Bandara Bilorai dan mengusahakan adanya perbaikan fasilitas. Bila memungkinkan, evaluasi agar tragedi seperti ini dapat dihindari di masa mendatang.

“Dari tragedi kita mengambil pelajaran untuk mengevaluasi kondisi wilayah bandara. Sebisa mungkin diperbaiki agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa,” kata Puan.

Bila memang tidak bisa, Puan mengusulkan untuk membenahi prosedur keberangkatan dan kedatangan pesawat di Bandara Bilorai. Harus ada ketegasan bahwa bila cuaca atau situasi udara tidak memungkinkan, tidak boleh ada penerbangan ke Bandara Bilorai. Hal ini demi menghindari kecelakaan akibat cuaca.

“Pertegas aturan keluar masuknya bandara. Kita jaga keselamatan transportasi udara untuk menjaga keselamatan jiwa penerbang dan pihak-pihak terkait lainnya,” kata Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »