Sederet Perjalanan Puan dengan Elektabilitas Saat Ini, Setara Ridwan Kamil, Masih Kalah Oleh Anies Baswedan

BENTENGSUMBAR.COM - Pada 2015, Puan Maharani jadi satu-satunya Menko yang tidak direshuffle. Ini merupakan suatu prestasi yang disorot publik. 

Pada tahun itu, isu reshuffle kabinet sudah lama berhembus kencang. Dorongan masyarakat juga tak kalah santer agar Presiden merombak kabinet demi optimalisasi kinerja pemerintahan. 

Di tengah arus deras di masyarakat, sebenarnya beberapa lembaga survei melakukan survei terkait kinerja menteri Kabinet Indonesia Kerja, termasuk kinerja Menko PMK Puan Maharani.

Menurut lembaga survei Alvara melakukan riset tentang tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja menteri. Hasilnya ada menteri kategori bintang lima sampai bintang dua menurut surveinya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan Menteri Susi jadi yang paling dikenal publik. Di mana Susi menggungguli menteri lainnya dengan tingkat persentase 32,1 %. Di survei ini Puan menempati posisi strategis.

"Susi masih unggul jauh, disusul Puan Maharani 9,6 % dan Anies Baswedan 6,5 %, Menteri Khofifah 4,6 %, Tjahjo Kumolo 4,6 % dan Ignasius Jonan 2,4 %," terang Qodari.

Dari tahun itu Puan Maharani dinilai pantas untuk tetap menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo. Namun, ia didapuk sebagai Ketua DPR RI periode 2019 - 2024. 

Kini, ia masuk dalam sederet perempuan pada bursa calon jelang Pilpres 2024, mereka antara lain Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini. Calon-calon perempuan ini dinilai tetap bisa maju sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024.

"Sikap pemilih Indonesia terhadap calon presiden perempuan relatif moderat. Tingkat penolakan dengan alasan gender atau agama tidak terlalu tinggi," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas.

Sirojudin mengatakan Puan, Risma, Khofifah, atau pun perempuan lainnya tetap bisa maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Namun bila ketiganya atau di antara mereka ada yang maju Pilpres 2024, kata dia, potensi terpilihnya berdasarkan penerimaan publik.

"Bila salah satu atau ketiganya maju jadi capres atau cawapres di 2024, potensi mereka akan terbaca dari seberapa baik penerimaan publik. Di antara yang kenal, seberapa banyak pemilih yang suka," ucapnya.

Sementara itu, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) potensial untuk Pilpres 2024.

Survei digelar pada 2-10 Agustus 2021 terhadap 1.200 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling.

IPO menyatakan tingkat akurasi survei berada pada angka 97 persen dengan margin of error kurang-lebih 2,5 persen. IPO juga menyatakan telah melakukan spot check pada 20 persen responden.

Survei ini menampilkan temuan tingkat keterpilihan terhadap 20 nama tokoh yang dianggap potensial pada Pilpres 2024. Ada sejumlah faktor persepsi yang mempengaruhi pilihan para responden.

Faktor itu antara lain prestasi, ketegasan, kejujuran, bersih, religius, dan profesional. Prestasi menjadi faktor tertinggi mempengaruhi pilihan responden.

Dari 20 tokoh itu, nama Puan Maharani menjadi salah satu kandidat yang patut diperhitungkan. 

Elektabilitas Puan saat ini seiring dengan PDIP. Jika pemilu digelar pada saat survei dilakukan, PDIP berpotensi meraih 25,1 persen suara. Jauh di atas elektabilitas partai-partai lain.

Di urutan kedua ada Golkar dengan elektabilitas 11,2 persen. Disusul Gerindra dengan 10,9 persen, PKB 8,0 persen, Demokrat 6,0 persen, PKS 5,8 persen, NasDem 5,4 persen, PAN 5,1 persen, dan PPP 4,3 persen.

Survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden di berbagai wilayah Indonesia. Responden dipilih dengan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang pernah di wawancara tatap muka pada September 2017-Desember 2020.

Margin of error survei sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei terbaru PPI ini dilakukan pada 3-8 Februari 2021 dengan menggunakan kuesioner via telepon (telepolling).

Efek Baliho

Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan di media sosial. Alhasil itu berdampak di jagat maya. 

"Baliho Puan yang bertebaran sejak beberapa minggu terakhir disinyalir untuk menggeser atau mengimbangi popularitas @ganjarpranowo. Tren dalam 1 bulan terakhir, popularitas Puan meningkat meski banyak sentimen negatif (sindiran), hampir mengejar tren Ganjar," kata analis media sosial dan pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi.

Ismail Fahmi mengatakan tren Puan Maharani jadi setara dengan Ridwan Kamil usai ramai kampanye baliho. Akan tetapi, tren Puan Maharani masih kalah dengan Anies Baswedan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »