Bantah Tudingan Yenny Wahid, Natalius Pigai Dibuat Menciut oleh Putri Gus Dur

BENTENGSUMBAR.COM - Kicauan Natalius Pigai soal Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo, dan Ganjar Pranowo berbuntut panjang.

Natalius Pigai dinilai telah melakukan aksi rasisme setelah mengatakan untuk tidak percaya kepada orang Jawa Tengah.

Bahkan putri Presiden ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid turut buka suara soal kasus rasisme yang menyeret Natalius Pigai.

Yenny Wahid menilai jika cuitan milik Natalius Pigai tidak hanya berdasarkan kemanusian tetapi ada unsur politik di dalamnya.

Namun saat ditanya tujuan politik dari Natalius Pigai itu apa, Yenny Wahid mengaku tidak tahu dan mengatakan hanya sang aktivis HAM yang mengetahuinya.

"Karena pengamat hanya bisa menilai, dari sosok beliau, dan rekam jejak beliau, beliau pernah jadi penggiat ham tapi juga aktivis politik," tuturnya.

Sehingga cuitannya akan dinilai memiliki unsur politik, tak bisa dipungkiri Yenny Wahid juga mengatakan jika Natalius Pigai mungkin emosi.

"Walaupun beliau emosi, karena beliau aktivis politik, makanya akan dimaknai politik juga," ucapnya lagi.

Maka dari itu Yenny Wahid mengingatkan sebagai seorang politikus harus berhati-hati dalam mengungkapkan emosi atau perkataan dalam sebuah jejaring sosial.

Mendengar tudingan dari Yenny Wahid, Natalius Pigai langsung buka suara menjawab dengan bantahan. Natalius Pigai tegas mengatakan ia masih menjadi seorang aktivis Ham dan bukan aktivis politik.

Dalam kesempatan yang sama bahkan ia menceritakan awal mula kedatangannya ke Jakarta dari pelosok Papua.

"Aku tahun 99 ada di daerah pedalaman Papua yang suruh ke Jakarta itu bapak mba Yenny, almarhum Gus Dur," tuturnya.

Secara terang-terangan Natalius Pigai mengakui tak bisa melawan perkataan Yenny Wahid. Bukan karena perkataannya benar tetapi jasa dari Ayahnya lah yang membuat ia enggan melawan.

"Jadi kalau bu Yenny yang ngomong gak bisa saya lawan," tutur Natalius Pigai, dikutip dari YouTube TvOneNews.

Meski begitu Natalius Pigai dengan lantang mengatakan jika ia seorang aktivis Ham bukan aktivis politik seperti yang dikatakan oleh Yenny Wahid.

Natalius Pigai juga menyadari apa yang diucapkannya mengenai keadilan pasti akan diseret ke ranah politik.

"Mba yenny saya aktivis kemanusiaan kadang-kadang kita bicara soal keadilan itu dimaknai dengan politik," ujarnya lagi.

Bahkan Natalius Pigai dengan terbuka mengatakan akan menjadi aktivis politik jika kelak Yenny Wahid mau mencalonkan diri sebagai presiden.

Hal itu akan dilakukan karena jasa Gus Dur yang telah membawanya menjadi staf khusus menteri saat usianya masih belia.

"Aku jadi aktivis politik kalau mba Yenny jadi calon Presiden, karena aku dibawa Almarhum Gus Dur menjadi staf khusus menteri di usia paling belia," kata Natalius Pigai. (Pikiran Rakyat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »